Lihat ke Halaman Asli

Retno Maninten

Communication Student - IPB University

Kampung Budaya Sindangbarang Eksis atau Punah?

Diperbarui: 5 April 2022   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: bubuh.id

Bogor, 13 Maret 2022 -- Kampung Sindangbarang adalah suatu kampung adat Sunda yang berlokasi di Desa Peurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Lokasinya tidak begitu jauh dari perkotaan dimana hanya berjarak sekitar 5-6 km. Namun disarankan bagi calon pengunjung untuk menggunakan transportasi pribadi agar memudahkan akses ke tempat tujuan. 

Kampung Sindangbarang memiliki alam yang begitu asri dengan suasana kehidupan pedesaan yang masih kental juga akan adat dan budayanya. Berbagai fasilitas juga disediakan untuk dinikmati oleh para pengunjung.

Kendati demikian, pemerintah belum mengakui sepenuhnya bahwa Kampung Budaya Sindangbarang sebagai Kawasan adat. Ekistensi masyarakat adat dipertanyakan dan menjadi syarat utama agar pemerintah mampu membuat peraturan daerah khusus untuk melindungi Kawasan tersebut. 

Bangunannya juga memang dibuat baru yang menyerupai bangunan lama, dimana lebih banyak dipergunakan untuk wisatawan saja bukan sebagai fungsi awal tradisinya yang dipergunakan untuk mengolah padi dan menyimpan hasil pertanian. 

Pihak pengelola masih dianggap kurang berkoordinasi dengan pemerintah daerah, justru lebih melakukan pendekatan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bahkan pengelola kampung tersebut berencana menjual 23 bangunan tradisional senilai sembilan miliar rupiah pada tahun 2018.

Pengelola mengaku kesulitan membiayai perbaikan bangunan dan operasional kegiatan budaya di kampung tersebut. Apabila pengelola lebih rutin berkoordinasi dengan pemerintah, mungkin pemerintah bisa membangunkan museum juga dengan segala kelengkapannya. 

Berbagai pembangunan yang terjadi di Sindangbarang seperti perbaikan sarana transportasi, program listrik masuk desa sangat memberikan perubahan kondisi fisik dan social budaya di kampung tersebut. Hal ini membuat semakin menghilangnya isolasi fisik dan terkikisnya isolasi sosio-kultural yang berakibat pula mengikisnya tradisi warga setempat.

Namun ada hal yang menjadikan Kampung Sindangbarang ini masih terus ada hingga saat ini, yaitu ecomuseum. Keterbukaan dengan masyarakat di luar desa adalah salah satu bentuk dari ecomuseum hubungan antara lingkungan dan masyarakat. 

Konsep ini tentunya akan berfungsi untuk melindungi dan mengembangkan interaksi antar manusia, manusia dan lingkungan, manusia dan masyarakat, dan material dengan spiritual budaya. Hal ini diharapkan bisa menjaga kelestarian budaya, tradisi, dan adat yang ada di Kampung Sindangbarang agar jauh dari kata kepunahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline