Sebagai negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sektor kesehatan, termasuk pemahaman masyarakat terhadap penggunaan obat-obatan. Banyak masyarakat masih kesulitan memahami informasi pada kemasan obat, terutama jika menggunakan istilah medis yang rumit atau bahasa asing. Hal ini dapat meningkatkan risiko kesalahan penggunaan obat, seperti salah dosis atau cara pemakaian, yang dapat berdampak serius pada kesehatan. Oleh karena itu, pelabelan obat dalam Bahasa Indonesia yang jelas dan mudah dipahami menjadi sangat penting.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mewajibkan semua obat yang beredar di Indonesia untuk menggunakan label dalam Bahasa Indonesia. Aturan ini bertujuan melindungi pasien, mendukung tenaga kesehatan, dan mengikuti standar internasional seperti yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pelabelan obat yang baik memastikan pasien memahami cara penggunaan obat, mulai dari dosis, aturan pakai, hingga potensi efek sampingnya. Dengan demikian, risiko kesalahan penggunaan obat dapat diminimalkan.
Manfaat pelabelan obat dalam Bahasa Indonesia tidak hanya dirasakan oleh pasien, tetapi juga oleh tenaga kesehatan. Dokter, apoteker, dan perawat dapat menghemat waktu dalam memberikan penjelasan jika informasi pada label obat sudah jelas. Selain itu, pelabelan yang baik dapat menjadi alat edukasi masyarakat, membantu mereka lebih mandiri dalam menggunakan obat dengan aman.
Pelabelan obat juga berperan penting dalam mengatasi peredaran obat palsu. Obat palsu sering memiliki label yang tidak lengkap atau tidak sesuai standar BPOM. Dengan memastikan semua obat memiliki label yang jelas dalam Bahasa Indonesia, masyarakat dapat lebih mudah mengenali produk asli dan menghindari konsumsi obat ilegal yang berbahaya. Label yang baik juga mencantumkan informasi penting, seperti nomor registrasi BPOM, tanggal kedaluwarsa, dan produsen, yang memudahkan verifikasi keaslian produk.
Dampak positif lainnya adalah bagi industri farmasi lokal. Dengan label berbahasa Indonesia, produk lokal menjadi lebih kompetitif dibandingkan produk impor dengan label asing. Hal ini mendukung pertumbuhan industri farmasi dalam negeri, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan memperkuat ekonomi nasional.
Pelabelan obat dalam Bahasa Indonesia adalah langkah strategis untuk meningkatkan keamanan pasien, mendukung sistem kesehatan nasional, dan mencegah dampak negatif akibat kesalahan penggunaan obat. Selain itu, kebijakan ini juga membawa dampak ekonomi yang positif bagi industri farmasi lokal, menjadikan langkah ini penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H