Lihat ke Halaman Asli

Kalo Sudah Begini apa Jadinya?

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemimpin adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24). Mungkin ini adalah salah satu persoalan kecil yang bisa mengakibatkan DAMPAK besar. Kami memilih pemimpin, kami juga membutuhkan pemimpin yang bisa mengendalikan jalan. “ Kenpa kami memilih kamu sebagai pemimpin?” karena kami menginginkan adanya kesejahteraan dan keadilan yang mampu menjadikan kehidupan ini menjadi kemerdekaan, tidak adanya diskriminasi dari pihak manapun, Apakah KKN masih UPTODATE? .

Memikirkan sesuatu yang indah-indah itu memang mengasyikkan, tapi kita kembali kepada pembahasan sebelumnya KKN (Kesejahteraan,Kjujuran,Nikmat) ouhh... ternyata bukan itu ,itu hanya sebagian mimpi kecil rakyat biasa, KKN (Korupsi,Kolusi,Nepotisme). Sering sekali terjadi. Pengertian pemimpin sendiri sudah sebagian kita jelaskan diatas, proses kepememimpinan itu BUKAN hanya S1,S2/ Dra,Drs/Prof. Benar seorang pemimpin itu harus memiliki suatu seni keterampilan keahlian tapi disamping itu juga seorang pemimpin harus memiliki IMAN bukan IMRON J , jika seorang pemimpin sudah memiliki iman keteguhan hati,kejujuran, sikap amanah, sifat arogan, murka semua sudah bisa dibatasi jika benar2 iman itu dipegang dan dijalankan sesuai dengan syariat agama.

Sebenarnya kami BBM untuk memilih Pemimpin. Bingung, yah bingung jika kita memilih dan berusaha memberikan kepercayaan kepada pemimpin tersebut, tapi nyatanya jauh dari harapan kita jika kita tidak memilihnya ,dikira kita bukan warga masyarakat yang baik. Bosan, Bosan untuk mendengar semua alasan yang dibuat-buat seolah-olah membodohi rakyat untuk kepentingan pribadi. Malas, Malas karena mereka selalu membohongi rakyat, setiap aspirasi rakyat tidak pernah didengar seolah2 rakyat itu hanya bumbu pelengkapuntuk mendapatkan muka terbaik buat pemimpinnya. Padahal rakyat itu menderita, setiap penderitaan yang berat hanya dilimpahkan oleh rakyat HUKUM tak membuat para petinggi-petinggi jera. Dalam kegiatan kepemimpinan itu sendiri adalah menurut kami yamg terpenting adalah sikap transparasi dan komunikasi , dimana dalam hal dunia kepemimpinan sering dikategorikan sebagai sikap DEMOKRATIS dan sebenarnya arti demokratis sendiri itu terletak pada bagian mananya, apakah terletak pada waktu kegiatan pemilu saja? Lalu arti demokratis yang lainnya yang mana? Lebih banyak untuk rakyatnya atau untuk yang memegang kekuasaannya L. Transparasi itu sendiri adanya dimana? harusnya setiap kegiatan adanya pengkomunikasian yang jelas supaya tidak terjadinya kesalahfahaman atau adanya sikap diskriminatif dalam konteks ini “Kepemimpinan dalam konsep Al-Qur’an disebutkan dengan istilah Imamah, pemimpin dengan istilah imam. Al-Qur’an mengkaitkan kepemimpinan dengan hidayah dan pemberian petunjuk pada kebenaran. Seorang pemimpin tidak boleh melakukan kezaliman, dan tidak pernah melakukan kezaliman dalam segala tingkat kezaliman: kezaliman dalam keilmuan dan perbuatan, kezaliman dalam mengambil keputusan dan aplikasinya.

Seorang pemimpin harus mengatahui keadaan umatnya, merasakan langsung penderitaan mereka. Seorang pemimpin harus melebihi umatnya dalam segala hal: keilmuan dan perbuatan, pengabdian dan ibadah, keberanian dan keutamaan, sifat dan prilaku, dan lainnya”.

Dalam hal ini juga, Bagaimana jika seorang pemimpin hanya duduk diam melihat kesengsaraan rakyatnya? Bukan hanya pemimpin Negara tapi juga pemimpin dari berbagai aspek dan tidak juga hanya untuk seorang pemimpin tapi untuk semua umat yang bertaqwa. Melihat hal ini kita hendaknya senantias membantu dengan apa yang bisa kita bantu berusaha memberikan suatu pelayanan atau bantuan yang sebaik mungkin. Dalam firman Allah Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline