Lihat ke Halaman Asli

Toleransi dan Keteladanan Nabi Muhammad

Diperbarui: 20 Oktober 2021   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: islamlib

Banyaknya tokoh agama yang berbicara soal toleransi, terkadang membingungkan umat. Beberapa waktu lalu ada seorang ustadz yang berbicara soal toleransi dalam keragaman umat di Indonesia. Disebutkan bahwa umat Islam sebenarnya tidak perlu lagi diajari soal toleransi. Dia mengatakan bahwa umat Islam sudah cukup dewasa untuk paham dan bagaimana bersikap soal perbedaan.

Sedangkan ustasz lain mengatakan bahwa toleransi sebenarnya sederhana bila umat beragama paham maknanya. Menurutnya umat khususnya umat Islam harus paham betul maknanya. Bahwa Lakukan agamamu dan kulakukan agamaku itu  harus dipahami betul sehingga pemahamannya menjadi; aku melakukan salat dan kamu beribadah sesuai keyakinanmu. 

Sehingga dalam hal ini umat Islam akan melakukan ibadah sesuai dengan syariat islam yang dipercayai dan umat lain akan melakukan ibadah sesuai dengan aturan agama mereka. Dan mereka diharapkan tak akan saling menganggu.

Menurut ustadz kedua, toleransi akan salah dimaknai jika semisal umat lain masuk ke masjid dan melakukan sholawat dan sebaliknya. Seorang muslim masuk ke gereja dan menyanyikan lagu rohani. Jika itu dilakukan , akan mengaburkan makna agama itu sendiri sehingga tak bisa kita katakan itu adalah toleransi.

Namun memang banyak umat yang belum sepenuhnya paham soal toleransi sehingga saling tidak menghargai satu sama lain . Karena jika kita pahami betul bagaimana nabi Muhammad menghargai suku dan keyakinan lain ketika beliau dan pengikutnya pindah dari Makkah dan Madinah, maka kita akan lihat bagaiamna toleransi itu dilakukan oleh nabi Muhammad .

Karena banyak umat yang belum sepenuhnya paham soal toleransi maka sebenarnya toleransi harus tetap diajarkan bagi generasi muda, melalui sekolah dan kegiatan kepemudaan, atau harus selalu diingatkan karena bagaimanapun praktek toleransi adalah bagian dari sunnah nabi. Praktek bertoleransi adalah perilaku Nabi yang hampir banyak dilupakan dan tidak dianggap sebagai bagian dari cara Rasulullah menghadapi perbedaan.

Pada masa peringatan Maulid Nabi seperti kali ini, toleransi  menjadi salah satu teladan dan kisah agung Nabi Muhammad yang seharusnya tetap dilaksanakan sesuai dengan konteks kebangsaan saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline