Lihat ke Halaman Asli

Saat Hematuria Menyerangku

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tiga bulan yang lalu, tepatnya sekitar bulan Okt 2013, saya mengalami gangguan buang air kecil (anyang-anyangan), atau dalam istilah kedokteran disebut infeksi saluran kemih. Seharian di kantor kerjaannya hanya bolak balik ke toilet, karena BAK (pipis) yang keluarnya hanya sedikit-sedikit dan agak terasa sakit. Rasanya?? Wuiihh sungguh tidak nyaman sekali. Seumur hidup baru kali ini saya mengalami anyang-anyangan.

Sampai malam hari anyang-anyangan tersebut ternyata tak juga sembuh, padahal seharian minum air putih sudah over dosis. Dan esok paginya sesuatu yang mengejutkan terjadi saat saya berada di kantor. BAK (pipis) saya ada darahnya dan rasanya panas serta sakit ketika pipis. Saat itu juga saya nangis di toilet, takut dan syok. Ada apa ini? Saya sakit apa?

Setau saya pipis berdarah itu bisa disebabkan karena infeksi saluran kemih. Dulu waktu masih bekerja di apotik banyak customer saya yang mengalami infeksi saluran kemih tersebut. Walaupun sedikit info sudah saya ketahui, tapi rasa was-was tetap saja menghantui karena kali ini saya yang mengalaminya sendiri. Langsung saya browsing, pekerjaan di kantor hari itu agak terlantar. Saya cuma fokus dengan pencarian tentang apa penyakit saya. Gak perlu waktu lama ketemu juga.

Hematuria atau kencing berdarah. Ya, yang saya alami adalah hematuria. Kondisi dimana sel darah merah ditemukan dalam urine. Penyebabnya antara lain karena; adanya batu ginjal, infeksi saluran kemih dan konsumsi obat-obatan seperti aspirin, rifampisin dsb, yang efek samping dari obat tersebut bisa menyebabkan adanya sel darah dalam urine.

Infeksi saluran kemih merupakan penyebab utama untuk kondisi ini. Hal ini terjadi karena kehadiran bakteri di dalam saluran kemih yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebar ke uretra, kandung kemih dan dalam beberapa kondisi juga akan menuju ke ginjal (sumber : disini ).

Sepulang kerja saya langsung menyampaikan keluhan sakit saya pada suami. Akhirnya diputuskan selepas sholat maghrib langsung berobat ke dokter langgangan saya. Dan memang saya mengalami infeksi saluran kemih. Kata dokter belum perlu ronsen kecuali jika obat sudah habis tapi tidak ada perubahan, barulah diambil tindakan ronsen.

Tapi kenapa saya bisa terkena infeksi saluran kemih? Menurut dokter salah satunya karena penggunaan toilet umum yang biasanya kurang terjaga kebersihannya. Selidik punya selidik, beberapa hari sebelumnya saya memang sempat menggunakan toilet umum di pusat perbelanjaan daerah saya.

Syukur Alhamdulillah, sebelum obat habis penyakit saya sudah sembuh. Tapi obat tetap saya habiskan karena salah satunya adalah antibiotik. Sekaligus biar bersih bakteri dan kuman yang menginfeksi. Ronsen pun tidak jadi dilakukan. Dan sampai saat ini hematuria tersebut tak pernah kambuh.

Menjaga kebersihan memang sangatlah penting, terlebih untuk organ vital kita. Biasanya toilet umum adalah sumber penyebaran bakteri. Dari sini saya jadi lebih berhati-hati untuk menggunakan toilet umum dan harus benar-benar dicek kebersihan airnya.

Semoga bermanfaat...

"Selamat Tahun Baru 2014, Semoga selalu dilimpahkan kesehatan, kebahagiaan & kesuksesan, Aamiin..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline