Lihat ke Halaman Asli

Menulis Sebagai Instrumen Perekam Jejak Sejarah

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Kita hendak merekam sesuatu, cukuplah tuangkan lewat tulisan. Inilah cara klasik yang takkan pernah tergantikan oleh apa pun, menulis dan tulisan akan selalu ada dan akan tetap ada.Ibarat kata pepatah Gajah mati meninggalkan gading, sedangkan blogger mati meninggalkan tulisan :)) Hidup ini penuh peristiwa dan kejutan yang bisa dijadikan pelajaran. selain itu juga penuh dengan cerita yang terkadang menggembirakan serta menyedihkan. Alangkah jenuhnya orang yang kesehariannya hanya itu-itu saja. Dari itu ke itu. Rutinitas kerja yang seperti telah diprogram otomatis, alangkah gersangnya orang yang hanya berpikir linier. kerja kerja dan deadline. Manusia merupakan makhluk multi dimensi. Jasmani, rokhani, individu, sosial, ber-Tuhan, dan sebagainya. Semua dimensi itu harus terpenuhi dengan baik. Jika ada yang kurang dapat menyebabkan ketidak seimbangan hidup. #Menulis berarti berbagi cerita pada orang lain melalui tulisan. Ada kepuasan batin jika bercerita pada orang lain. Hati seperti terasa lega Saya suka menikmati kesendirian serta sepi ditemani alunan musik yang agak ngeslow dengan membaca entah itu novel, koran, majalah, maupun berita di internet. Bagi saya membaca cerpen berarti mendengarkan cerita orang lain. Mengambil pelajaran hidup dari cerita tersebut. Sungguh bermakna dan memperkaya jiwa. Selebihnya saya menulis bebas dan bermain-main dengan imajinasi agar bisa mengekspresikan diri sendiri kemudian bisa berbagi cerita tersebut kepada orang lain. Media saya adalah blog, kertas, dan juga dinding tembok *penulis kacau* yang menemani saya tidur tiap hari. Kalau ditanya apakah saya seorang penulis yang sudah menghasilkan buku best seller seperti Raditya Dika, Mira W, Tere Liye, dll. Jawabannya tentu saja belum, tapi saya selalu berdoa dan berusaha agar kelak bisa menjadi seperti mereka a writter wannabe :)) *tolong di Amini yaa !! Memaknai sendiri bagi saya *menerawang dan berfikir, adalah selain bisa lebih mandiri, sendirian juga akan membuat kita lebih produktif entah itu produktif dalam menulis atau yang lain. Karena melakukan segalanya sendirian, mau tidak mau kamu akan beranjak dan mengandalkan diri sendiri. Bahkan, saat-saat sendiri juga bisa mendatangkan ide ke dalam lingkar kepala kita karena keadaan di sekitar sedang minim distraksi. Hal ini bisa membuat produktifitas di dalam diri kita makin melonjak dua kali lipat daripada saat kita sedang bersama dengan orang lain. Happy writing !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline