Apa yang terlintas di benak teman-teman saat mendengar istilah “ Cyber Crime? “film drama korea tentang polisi cyber? Oppa oppa ganteng Pemberantas kejahatan dunia maya? Tentang serunya pertarungan antara hacker dan cracker yang menentukan nasib Negara hanya dengan kelincahan jari? Iya…. Walaupun terkesan berlebihan secara khayalan tapi film film itu pula yang membuka kesadaran saya tentang Cyber Crime. Saat saya mendapat email undangan seminar dari IWITA tempo hari dengan tema Waspada Cyber Crime saya senang dan antusias untuk menghadiri undangan tersebut. Segala aktivitas rutin saya pada hari itu sengaja saya kosongkan. Jarak tempuh solo- jogja yang memakan waktu 1,5 jam perjalanan tidak menyurutkan semangat saya untuk hadir mengingat acara tersebut akan sangat bermanfaat.
Roadshow Serempak 2017 yang berlangsung pada hari selasa, 2 mei 2017 mengusung tema “Waspada cyber crime; pencegahan dan penanggulangannya. Acara yang bertempat di STMIK Achmad Yani Yogjakarta ini dihadiri oleh pakar yang expert di bidangnya antara lain ; sebagai moderator di tunjuk Bapak Agung Yulianto Nugroho, beliau adalah seorang dosen sekaligus founder dari Technophoria. Technophoria sendiri adalah sebuah perusahaan yang secara professional bergerak dalam bidang Technologi Informasi ( TI). Kemudian sebagai Keynote speech ibu Ir. Agustina Erni Susiyanti,M.Sc, beliau adalah Plt.Deputi Kesetaraan Gender Kementerian PP & PA. Sebagai pembicara ibu Ratna Susianawati, S.H.,M.H. beliau adalah Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Infrastruktur dan lingkungan Kementerian PP & PA.Bapak Surahyo Sumarsono beliau adalah konsultan dan pengajar IT. Ibu Norma Sari, S.H., M.Hum. beliau adalah dosen fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan Yogjakarta,selain itu beliau juga merupakan aktivis perempuan dan anak. Pembicara selanjutnya adalah ibu Martha Simanjuntak, S.E,M.M. Beliau adalah ketua pokja SEREMPAK sekaligus founder IWITA.
Serempak (Seputar Perempuan dan Anak) merupakan portal khusus perempuan dan anak dibawah naungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.Tujuan diadakannya Roadshow ini adalah untuk sharing, berbagi pengalaman dan pengetahuan dari narasumber dan peserta tentunya tentang bahaya Cyber crime, upaya penanggulangan/pencegahannya serta bagaimana mengatasinya bila telah terjadi. Acara ini sangat bermanfaat mengingat banyaknya kejahatan dunia maya saat ini.
Roadshow Serempak 2017 yang bertempat di aula lantai 4 gedung STMIK Achmad Yani Yogyakarta tersebut berlangsung meriah. Hampir seluruh kursi dalam aula tersebut terisi peserta dari berbagai kalangan antara lain mahasiswa, dosen, blogger, maupun pemerhati IT, aktivis perempuan dan anak dari berbagai lembaga. Acara yang berlangsung pada pukul 8.30 s.d 12.30 WIB tersebut diawali dengan pertunjukan seni tari “JAI’ tarian khas dari kabupaten Ngada,Flores, Nusa Tenggara Timur yang dibawakan oleh delapan mahasiswa mahasiswi STMIK Achmad Yani Yogyakarta dengan lincah.Tarian “JAI” biasa ditarikan saat penyambutan tamu kehormatan dan saat upacara adat.
Berbicara tentang Cyber Crime tidak bisa terlepas dari IT.Perkembangan IT di era globalisasi sekarang ini sangat pesat. Menurut bapak Surahyo Sumarsono, konsultan dan dosen IT perguruan Tinggi terkemuka di Yogyakarta, pengaruh IT memiliki dampak positif dan negatif. Pengaruh negatif diantaranya adalah kejahatan dunia maya (Cyber Crime). Cyber Crime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan tekhnologi dunia maya seperti menggunakan program program computer untuk tindak kejahatan.Jenis- jenis Cyber Crime ini banyak macamnya, diantaranya kasus pornografi anak, penipuan olshop,hecker, ATM Frauds , berbagai kasus penipuan dll. Lalu, apa saja yang dapat di curi dari cyber crime ini? Banyak hal rahasia yang bisa di bobol diantaranya debit card dan credit card number, social security number, ATM pin dan Card PIN.
Lalu bagaimana upaya pencegahan cyber crime tersebut? Menurut bapak Surahyo Sumarsono, beliau memaparkan cara-cara pencegahan/ penanggulangan terjadinya Cyber Crime sebagai berikut :
- Berikan edukasi kepada pengguna IT ( sosial media,dll); dengan adanya pendidikan dan training diharapkan masyarakat khususnya pengguna IT terbesar adalah ibu-ibu, remaja dan pengguna sosial media,agar dapat lebih waspada tentang kejahatan IT tersebut.
- Pengamanan Komputer dan mobile. Log out sosial media yang telah selesai di gunakan dari computer maupun handphone.
- Lakukan audit penggunaan IT secara rutin.
- Apabila telah terjadi, lakukan IT forensik secara mendetail.
Beliau menjelaskan, bahwa sebenarnya titik terlemah dalam kejahatan dunia maya bukan terletak pada tekhnologi, namun terletak pada manusia itu sendiri.
Tak hanya Bapak Surahyo Sumarsono saja yang mencuri perhatian peserta seminar, Ibu Norma Sari, S.H., M.Hum.juga tak kalah menarik. Beliau memaparkan dengan gayanya yang santai tapi mengena. Contoh-contoh yang beliau sampaikan tepat membidik kehidupan sehari-hari masyakat sebagai pengguna IT. “ hati-hati dengan jari,karena tanpa kita sadari, jari kita juga bisa menjadi pelaku”,ungkap beliau. Memang terkadang kita dan masyarakat pada umumnya banyak yang kurang bijak dalam penggunaan IT seperti terjadinya Cyber Bullying, update status sosial media yang membuat gesekan antar sesama.
Ibu Martha Simanjuntak, S.E,M.M. Beliau adalah ketua pokja SEREMPAK sekaligus founder IWITA. Beliau membawakan materi dengan gayanya yang energik , singkat,padat dan jelas. Beliau memaparkan bahwa kita sebagai orangtua harus tau kebutuhan anak tentang IT tidak hanya dari perspektif orang tua saja. Disinilah peran serempak portalitas interaktif yang merupakan satu-satunya portal yang memberikan fasilitas diskusi,advokasi dan berbagi inspirasi.
Narasumber selanjutnya adalah ibu Ratna Susianawati, S.H.,M.H.Beliau memaparkan tentang 3Ends. Apa itu 3Ends?
3Ends merupakan program yang berisi hentikan kekerasan pada perempuan dan anak,hentikan perdagangan manusia, dan mengakhiri keterbatasan akses ekonomi serta memberikan keadilan akses ekonomi bagi perempuan.