* Sejarah Singkat TVRI Sumsel
Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah sebuah organisasi penyiaran yang dinamakan menurut nama suatu negara berarti siaran dengan nama tersebut ditujukan untuk kepentingan negara tersebut. Sejak didirikan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI mengemban misi menjadi stasiun televisi yang meningkatkan citra bangsa dengan menayangkan acara-acara internasional, mendorong kemajuan kehidupan masyarakat dan menjadi perekat sosial. Motivasi hidup TVRI merupakan motivasi perjuangan bangsa dalam proses pembelajaran demokrasi.
TVRI Sumatera Selatan (dahulu TVRI Palembang) didirikan berdasarkan peta dan penelitian lapangan yang dilakukan antara tahun 1967 hingga 1970 oleh Yayasan Kelompok Penelitian Televisi Palembang bekerja sama dengan Institut Elektronika dan Gelombang Mikro, Teknologi Bandung dan TVRI Jakarta Pusat. Untuk mewujudkan pengembangan TVRI Palembang, Gubernur KDH tingkat I Sumatera Selatan menetapkan Direktur Pengembangan Televisi Sumatera Selatan berdasarkan Surat Keputusan No. 58/DESHUK/1972/ tanggal 1 Januari 1972. Acara televisi Republik Indonesia di Sumatera Selatan mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat.
* Strategi Pemrograman TVRI
TVRI sebagai media massa tentunya mempunyai strategi pemrograman untuk menarik perhatian khalayak. Pemrograman bertujuan untuk menjangkau khalayak seluas mungkin dengan target khalayak tertentu, prestise dan penghargaan, sekaligus mampu memuaskan kepentingan lokal atau nasional.
Strategi pengelolaan program lembaga penyiaran publik TVRI untuk memenuhi fungsinya sebagai televisi publik di Indonesia dapat dilihat dari tahap pelaksanaan program, khususnya pada jam tayang utama (prime time), ketika saluran televisi lain menayangkan program-program premium seperti sinetron.
TVRI terus mempertahankan program yang kuat dan jumlah penonton yang relatif stabil. Oleh karena itu, strategi program yang tercermin dari fase programnya turut memantapkan eksistensi TVRI saluran publik, khususnya dengan memenuhi fungsi televisi publik dalam konteks persaingan yang semakin meningkat dengan televisi swasta khususnya di Indonesia.
* Peran Media Sosial dalam Penyiaran
Kehadiran media sosial jelas memberikan dampak transformatif terhadap penyiaran, beralih dari penyiaran konvensional ke penyiaran modern yang sepenuhnya digital, dan penyiaran media menjadi lebih efektif karena informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah melalui media sosial. Biaya operasionalnya juga tidak sebesar media penyiaran. Dengan media sosial, komunikasi menjadi lebih mudah, cepat dan transparan dalam menyampaikan informasi.
Namun, di balik sisi positif dan efektif penggunaan jejaring sosial untuk penyiaran, ternyata juga menimbulkan kekacauan dan dampak negatif terhadap perilaku sosial masyarakat. Karena informasi begitu mudah menyebar ke seluruh dunia, semakin banyak oknum yang tidak bertanggung jawab memposting informasi dan banyak hoax yang dibaca di media sosial.
Perkembangan teknologi membuat beberapa saluran televisi untuk ikut mempromosikan program melalui jejaring sosial. Termasuk TVRI Sumsel memanfaatkan jejaring sosial sebagai sarana untuk mempromosikan program acara, terutama penayangan melalui filter yang disajikan dengan desain menarik dan menampilkan berbagai warna kontras di setiap acaranya dengan tujuan untuk menyampaikan dan memahami masyarakat serta menggunakan pesan atau caption yang selalu disertakan dalam setiap download yang mengandung unsur berbusana yang informatif dan persuasif.