Lihat ke Halaman Asli

Tari "Sengkut Gumregut" Asal Batang, Jawa Tengah

Diperbarui: 2 Oktober 2022   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yo kanca sengkut gumbregut

Gya tumandang karya

Tunggal tekad tunggal sedya


Sepenggal tembang dalam karya tari "Sengkut Gumregut" yang bermakna mempeng/sregep dan semangat. Tarian ini memang masih cukup asing bagi kita. Tarian ini dipertunjukkan oleh perwakilan dari SMA N 01 Subah pada acara Batang Expo 2018. 

Pada acara tersebut diadakan lomba tari tradisional. Yang mana lomba ini diikuti oleh sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Batang dengan mendatangkan juri dari Pekalongan. Perwakilan dari SMA N 01 Subah menampilkan tari Sengkut Gumregut dan berhasil menjuarainya. Dengan demikian, tari Sengkut Gumregut dijadikan icon Kabupaten Batang.

Tari ini menggambarkan tentang kekuatan semangat kebersamaan, sehingga terciptanya suasana guyub rukun yang sejalan dengan slogan Guyub Rukun kerja kreatif dan inovatif dalam segala aspek kehidupan masyarakat Kabupaten Batang.

Seni tari ini disesuaikan dengan logo Guyub Rukun yang memiliki makna filosofi di setiap gambar maupun warnanya yang dituangkan pada warna kostum tarinya yaitu warna cokelat tanah dan batik khas Kabupaten Batang; warna kuning menggambarkan kekokohan, ketegasan, dan kemuliaan Kabupaten Batang; warna hijau melambangkan kerukunan dan perdamaian. Serta properti tombak yang menggambarkan kekuatan, kegagahan pusaka leluhur Tombak Abirawa yang dimiliki Kabupaten Batang. Sedangkan gerak, musik tari, dan tembang tari yang digunakan disusun secara khusus dengan tema tarian dan unsur daerah pesisir Batang yakni rebana dan dangdut.

Tagline Guyub Rukun kreatif dan inovatif dengan tulisannya yang berwarna kuning dan diatasnya terdapat ujung tombak yang memiliki makna dua hati pemimpin menyatu satu tujuan membangun Batang.

Warna ujung tombak dan cincin cokelat medium yang merupakan warna tanah menggambarkan cikal bakal manusia dan tanah bumi tempat dimana kita berpijak. Kelopak menyambung berwarna hijau menggambarkan masyarakat guyub rukun, bersatu padu menyokong pembangunan dengan keimanan dan ketakwaan. Cincin dengan jumlah lima menggambarkan rukun Islam. Serta ujung tombak menggambarkan masyarakat yang mendukung pemimpinnya.

Tulisan Batang dengan warna kuning yang tegas menggambarkan kekokohan, ketegasan, dan kemuliaan Kabupaten Batang. Tulisan guyub rukun yang berwarna hijau dengan bentuk huruf tak beraturan melambangkan kerukunan dan kedamaian maasyarakat Kabupaten Batang yang heterogen.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline