Sebagai seorang praktisi SEO dan juga pembicara SEO, pasti akan membicarakan pentingnya sebuah konten untuk digital marketing. Konten menjadi bagian terpenting dalam melakukan optimasi SEO. Maka dari itu, konten yang menarik sangat menentukan apakah sebuah pemasaran online melalui SEO itu berhasil atau tidak.
Lalu, seperti apa konten marketing yang bagus dilihat dari sisi SEO? Tentu saja konten yang memuat keyword. Ini salah satu komponen saja. Keyword sangat menentukan bagaimana SEO bisa dilakukan dengan efektif dan tepat.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana membuat sebuah konten yang bagus dan efektif sesuai dengan keyword yang ditarget.
Konten Disesuaikan Dengan Audience
Pada intinya, pemasaran itu bagaimana cara agar adanya relationship atau engagement dengan calon customer. Bagaimana agar website tidak hanya dikunjungi sekali lalu dilupakan tapi bagaimana agar pengunjung datang lagi dan lagi hingga akhirnya mereka tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
Itulah fungsi konten, yaitu membangun relationship dan juga engagement. Dalam hal ini, seorang pembicara internet marketing khususnya yang melakukan pemasaran dengan SEO akan berbicara tentang kaitan antara konten dan juga audience.
Banyak para internet marketer yang mengabaikan hal yang satu ini. Mereka asal dalam membuat konten. Kebanyakan akan melakukan optimasi menggunakan konten berupa artikel. Akan tetapi, mereka tidak mempertimbangkan artikel seperti apa yang audience butuhkan.
Dan muncul satu pertanyaan lagi. Apakah benar konten berupa artikel itu yang dibutuhkan oleh audience? Bagaimana dengan video atau jenis konten lainnya lagi?
Oleh sebab itu, dalam melakukan pemasaran secara online, konten harus diperhatikan. Yang paling utama, pastikan konten yang dioptimasi sesuai dengan audience yang ditarget. Selanjutnya, Anda sebagai internet marketer harus mengenal berbagai jenis konten untuk digital marketing.
Jenis Konten Yang Bisa Anda Gunakan
Dalam melakukan optimasi SEO, yang paling sering dilakukan adalah membuat konten berupa artikel. Itupun sebenarnya jenis konten berupa artikel itu banyak. Dan selain konten artikel, ada lho jenis konten lainnya yang patut untuk Anda coba.
- Video
- Selain artikel, Anda juga bisa membuat konten berupa video. Sekarang ini, mudah sekali untuk membuat konten berupa video. Konten tersebut tentu saja harus disesuaikan dengan tujuannya, apakah tutorial, menjelaskan tentang produk, cara menggunakan produk, dan lain sebagainya.
- Untuk membuat konten video, setidaknya dua alat yang dibutuhkan. Yang pertama adalah kamera. Anda bisa memanfaatkan kamera smartphone Anda. Kemudian, alat yang kedua adalah video editing. Jika Anda tidak paham mengenai cara mengedit video, Anda bisa coba untuk mengedit video yang sudah buat dengan menggunakan video editing software yang sederhana seperti Microsoft Movie Maker.
- Infografik
- Tidak semua orang itu suka berlama-lama untuk membaca artikel. Ada tipe orang yang cepat mendapatkan intinya. Maka dari itu, pembicara SEO sering menyarankan ketika melakukan digital marketing, gunakan infografis.
- Dari namanya, Anda bisa menebak seperti apa infografis ini. Ini adalah grafis atau grafik yang menjelaskan sebuah info. Contohnya grafis yang menjelaskan mengenai langkah-langkah menggunakan sebuah produk. Orang akan lebih mudah untuk memahami cara menggunakan produk dengan infografis daripada dengan artikel yang panjang, bukan?
- Artikel
- Anda pasti sudah sangat familiar dengan artikel. Namun, apakah Anda tahu banyak sekali jenis artikel yang bisa digunakan untuk pemasaran online?
- Artikel Panduan
- Ini jenis artikel yang paling sering digunakan. Jadi, konten berupa artikel yang menjelaskan mengenai panduan penting yang bisa memberikan informasi yang dicari oleh audience.
- Artikel Opini
- Tidak jarang digital marketer menggunakan artikel berupa opini. Ini jenis artikel ekpresif. Artinya, artikel memuat apa yang dipikirkan oleh penulis. Ada topik yang dibahas di mana topik tersebut banyak dicari oleh audience.
- Artikel Bagaimana
- Ini hampir sama dengan artikel penduan. Jadi, artikel ini menjelaskan tentang sebuah solusi. Jadi, audience sedang mengalami masalah. Lalu, mereka akan mencari informasi tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.