Lihat ke Halaman Asli

resyfa syafriana

S1 Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Mindfulness : Atasi Kesepian pada Dewasa Awal!

Diperbarui: 8 Desember 2022   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: sohati.com

Kesepian, sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Saat manusia bertambah usia dan memasuki dewasa awal, sebagian dari mereka merasa semakin lekat dengan kata kesepian. Ada yang menerima rasa kesepian dan mengatasinya, namun tak banyak juga yang mengabaikan rasa kesepian ini. Bila dibiarkan, kesepian dapat menyebabkan stres, depresi hingga bunuh diri.

Apakah kamu merasa kesepian? Mari kita kupas! Seperti apa kesepian dan cara mengatasinya juga apa sih dewasa awal itu?

Kesepian

Kesepian merupakan keadaan emosional yang membuat individu merasa terasing dari dunia luar (Delisle, 1988). Guy Winch dalam (Cacioppo, 2006) menyatakan bahwa kesepian membuat persepsi yang salah dan mengubah pemikiran kita mengenai hubungan dengan orang-orang di sekitar kita, orang yang mengalami kesepian merasa lemah serta menjadi acuh tak acuh pada lingkungan.

Dapat disimpulkan bahwa, kesepian sebagai akumulasi dari perasaan negatif membentuk ketidaknyamanan yang dirasakan individu akibat ketidakpuasannya pada hubungan atau relasi sosial dan bersifat subjektif.

Apakah merasa kesepian menjadi "egois" atau merasa kesepian membuat kita terlihat terlalu subjektif dalam merasa dan menilai?

Faktor-faktor Penyebab Kesepian

Kesepian yang dirasakan seseorang berupa kesepian secara emosional maupun sosial. Kesepian emosional terjadi karena tidak adanya figur kasih sayang. Sedangkan kesepian sosial terjadi pada seorang individu yang saling berkaitan secara sosial. Pada saat mengalami kesepian, individu akan merasa putus asa, tidak sabar dan bosan, mengutuk diri sendiri, serta mengalami depresi hingga bunuh diri.

Perlman & Peplau (1982) terdapat faktor penyebab dari kesepian yang dibagi menjadi dua faktor yaitu Predisposing factors dapat mencakup karakteristik orang tersebut (misalnya: seperti harga diri yang rendah, rasa malu, dan kurangnya ketegasan), karakteristik situasi (misalnya: kurangnya sumber daya, lingkungan yang kompetitif), dan nilai budaya umum (misalnya: individualisme). Lalu, pada Precipitating event factors adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesepian seperti perpisahan hubungan atau pindah ke komunitas baru yang mengubah kehidupan sosial seseorang dengan cara yang signifikan.

Dewasa Awal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline