Belakangan ini, iklan PayLater bisa dilihat dimana saja. Bukan hanya untuk berbelanja barang-barang elektronik, tapi juga sudah merambah ke barang fashion, sampai membeli makanan di pusat belanja juga bisa menggunakan PayLater! Iklan dimana-mana dengan promo yang selalu terlihat menarik dengan diskon besar, membuat saya jadi penasaran, apakah benar PayLater bisa se-menguntungkan itu?
Barang yang biasa dibeli dengan PayLater
Umumnya, PayLater digunakan untuk membeli barang yang tidak dapat dibayar langsung dengan uang tabungan atau uang dingin yang bisa dipakai tanpa membebankan biaya hidup. Biasanya, barang yang dibeli bukan merupakan barang kebutuhan sehari-hari, malahan lebih menuju ke barang yang tidak harus dimiliki.
Salah satu barang yang dibeli dengan menggunakan PayLater adalah iPhone! Di ilustrasi kali ini, saya akan menghitung simulasi pembelian iPhone 13 128Gb di salah satu toko official (toko resmi) di marketplace
Bisa dilihat, harga yang tertera Rp8.999.000,- untuk pembelian secara tunai.
Mari kita bandingkan harganya jika barang diatas dibeli dengan menggunakan PayLater dan Kartu Kredit
Simulasi pembayaran menggunakan SPayLater
Jika menggunakan SPayLater sebagai opsi pembayaran, pembeli biasanya diberi waktu 30 hari (1 bulan) sebelum melakukan pembayaran.
Jika dibayar langsung di bulan depan, maka pembeli harus membayar Rp9.358.145,-
yang berarti pembeli harus menanggung bunga sebesar Rp359.145,- (3.99% dari harga barang dalam waktu 30 hari).
Jika dibayar menggunakan cicilan 3x, maka akan dikenakan Rp3.527.248,- per bulan
Totalnya Rp10.581.744,-
yang berarti pembeli harus menanggung bunga sebesar Rp1.582.744,- atau sekitar 17.58% dari harga barang
Jika menggunakan cicilan 6x, maka akan dikenakan Rp1.752.246,-
Totalnya Rp10.453.476,-
yang berarti pembeli harus menanggung bunga sebesar Rp1.454.476,- atau sekitar 16.16% dari harga barang