Lihat ke Halaman Asli

resvi noprianti

Mahasiswa S2 Akuntansi Universitas Pamulang

Transisi Kepemimpinan, Bagaimana Kebijakan Ekonomi akan Berubah?

Diperbarui: 5 Juli 2024   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Transisi Kepemimpinan. (Dok. Shutterstock via kompas.com)

Indonesia saat ini memasuki fase transisi kepemimpinan yang menjanjikan perubahan signifikan dalam berbagai aspek, terutama ekonomi. 

Dengan tantangan global yang terus berkembang dan rencana ambisius pemindahan ibu kota negara ke Nusantara, pertanyaan mengenai bagaimana kebijakan ekonomi akan berubah di bawah kepemimpinan baru menjadi hal yang patut diperhatikan.

Saat ini, ekonomi Indonesia menghadapi pertumbuhan sekitar 5%, namun inflasi mengalami tekanan dari kenaikan harga pangan dan energi global. 

Investasi asing tetap menjadi fokus untuk mendorong pembangunan, termasuk dalam proyek strategis seperti pemindahan ibu kota. Rencana yang membutuhkan biaya sekitar Rp 466 triliun, diharapkan tidak hanya mengurangi beban Jakarta sebagai pusat ekonomi dan administrasi, tetapi juga mendorong pemerataan pembangunan di wilayah Indonesia timur. 

Namun, tantangan pembiayaan dan implementasi tetap menjadi titik kritis. Pemerintah perlu menarik investasi swasta dan asing secara efektif untuk merealisasikan proyek ini tanpa mengorbankan stabilitas anggaran negara.

Pergantian presiden membawa potensi perubahan kebijakan ekonomi. Presiden baru kemungkinan akan memperkenalkan reformasi kebijakan yang berbeda dengan fokus pada beberapa aspek krusial. 

Kebijakan fiskal dan moneter akan difokuskan pada efisiensi pengeluaran dan pengelolaan utang negara. Di samping itu, Bank Indonesia diharapkan menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan suku bunga yang akomodatif. 

Peningkatan investasi domestik dan asing menjadi kunci penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan perlunya reformasi birokrasi dan regulasi yang lebih ramah terhadap investor.

Peningkatan daya saing ekonomi merupakan prioritas utama, dengan fokus pada pengembangan sektor industri dalam negeri seperti manufaktur, pertanian, dan ekonomi digital. 

Ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Pemulihan pasca pandemi COVID-19 juga akan menjadi fokus penting, dengan dukungan khusus bagi sektor-sektor yang terdampak seperti pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline