Laut dalam memang biasanya identik dengan hewan-hewan berwarna gelap yang menyeramkan, seperti anglerfish, fangtooth, dan berbagai jenis hiu. Namun, tidak dengan makhluk laut dalam yang satu ini. Pernahkah kamu mendengar tentang Headless Chicken Fish? Wah, itu makhluk apa ya? Ayam di laut? atau Ikan? Bukan, hewan unik satu ini termasuk ke dalam kelompok timun laut.
Headless Chicken Fish disebut juga sebagai Headless Chicken Monster atau dalam Bahasa Indonesia berarti Monster Ayam Tanpa Kepala. Agak menyeramkan ya namanya, tetapi di balik nama tersebut, Headless Chicken Fish ini memiliki warna cerah yang cantik dengan bentuk tubuh yang unik. Sebutan 'Ayam tanpa kepala' tersebut dikarenakan apabila hewan ini dilihat dari suatu sisi tertentu maka akan terlihat seperti ayam potong yang utuh tanpa kepala. Kalau begitu, hewan laut dalam yang satu ini menyeramkan atau justru cantik, ya?
Yuk, kita kenalan lebih jauh lagi dengan si monster laut dalam ini!
Headless Chicken Fish, atau yang bernama latin Enypniastes eximia, memiliki tubuh berwarna merah muda agak pucat saat muda dan menjadi merah kecoklatan saat dewasa. Terlebih lagi, tubuhnya yang transparan sehingga memperlihatkan organ dalamnya juga membuatnya terlihat lebih mencolok dibanding organisme lainnya di laut dalam sana yang umumnya berwarna gelap. Ukuran tubuh hewan ini berkisar antara 6-25 cm. E. eximia merupakan kelompok Ordo Elasipodida. Timun laut dari kelompok ordo ini yang hidup di laut dalam memang umumnya memiliki bentuk tubuh yang mencolok untuk membantu pergerakannya. Pada E. eximia terdapat struktur tudung yang membantunya berenang. Tudung tersebut akan melakukan gerakan seperti mengepak sehingga membuat E. eximia dapat bergerak ke atas. Cara bergeraknya yang menawan ini membuat banyak orang sering keliru juga nih, dan menganggapnya sebagai kelompok ubur-ubur.
Headless Chicken Fish termasuk hewan kosmopolitan, yaitu hewan yang tersebar hampir di seluruh perairan dunia, pada kedalaman 461-5,689 m. Hewan ini hidup berenang di kolom air dan ditemukan turun ke dasar laut saat makan. Sedimen di dasar laut merupakan sumber makanan bagi E. eximia, dengan menyaring sedimen tersebut maka E. eximia bisa mendapatkan plankton, mikroalga, invertebrata kecil, hingga sisa makanan yang terbawa arus dan mengendap. Saat E. eximia turun dan menyentuh dasar laut, maka tentakel akan segera dikeluarkan dari mulutnya untuk mengambil sedimen dan memasukkannya ke dalam mulut. Cara makan tersebut membuat hewan ini memegang peranan penting bagi habitat dasar laut sebagai pendaur ulang dan pengolah sedimen.
Enypniastes eximia tidak memiliki predator yang spesifik. Meskipun demikian, hewan ini tetap memiliki adaptasi untuk melindungi dirinya dari predator, yaitu dengan memiliki kemampuan bioluminescence. Bioluminescence adalah kemampuan suatu organisme untuk memendarkan cahaya dari dalam tubuhnya. Strategi yang digunakan oleh E. eximia untuk menyelamatkan diri dari predatornya adalah dengan strategi 'Burglar Alarm', dimana saat terjadi kontak fisik antara E. eximia dengan predator maka akan memicu E. eximia untuk memendarkan cahaya selama kurang lebih tiga menit untuk mendeteksi predator dan mengganggu penglihatannya.
Berikut ini adalah video tentang Headless Chicken Fish yang dapat kamu tonton.