Lihat ke Halaman Asli

Komunikasi Internasional dalam Era Informasi dan Perubahan Sosial di Indonesia

Diperbarui: 26 September 2018   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Komunikasi Internasional dalam era Informasi, mengalami perubahan yang signifikan dalam dari segi aktor, metoda, dan efek yang ditimbulkan. Hadirnya internet beserta produk-produk informasi telah berhasil menembus hambatan geografis, batasan negara, ras, adat, budaya dll. Aktivitas warga negara sekarang semakin penting, mengingat setiap orang dapat langsung terhubung melalui jaringan informasi global. Kondisi ini juga menurunkan peran negara dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Era media massa elektronik seperti televisi yang khusus mempublikasikan berita (news television) juga perlahan digantikan dengan online media dan keberadaan media-media social dan jurnalisme warga (nitizen jurnalizm)

Dalam ranah kebudayaaan, kita tau sendiri bahwasanya di Indonesia memilkiki ragam suku, budaya, bahasa yang kaya. Tercatat saat ini indonesia memiliki 742 bahasa, 7241 budaya, dan berdasarkan dari jumlah sensus penduduk terakhi yang di lakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia diketahui jumlah suku di indonesia yang berhasil terdata sebanyak 1.128 suku bangsa. Dari jumlah tersebut sudah tidak di pungkiri lagi poplasi di indonesia merasakan [erubahan pertumbuhan informasi yang sangat signifikan dalam banyak sektor.  

Bagi Indonesia, masuknya nilai-nilai budaya barat dalam proses globalisasi merupakan ancaman bagi budaya asli yang merupakan citra lokalitas khas daerah-daerah. Kesenian khas daerah-daerah di Indonesia menghadapi ancaman serius dari berkembangnya budaya pop khas barat yang semakin diminati oleh masyarakat karena dianggap lebih modern. Kesalahan dalam merespon globalisasi, dapat berakibat kepada lenyapnya nilai-nilai budaya lokal suatu negara. Tidak hanya itu, kesalahan dalam merumuskan stategi untuk mempertahankan eksistensi nilai budaya lokal juga dapat mengakibatkan budaya lokal yang semakin ditinggalkan oleh masyarakat. 

Budaya sebagai komponen dari usaha manusia untuk bertahan hidup dan berkembang dalam

lingkungan partikular mereka memiliki beberapa fungsi yaitu: Identity Meaning Function yaitu budaya memberikan kerangka referensi untuk menjawab pertanyaan paling mendasar dari keberadaan manusia; Group Inclusion Function yaitu budaya menyajikan fungsi inklusi dalam kelompok yang bisa memuaskan kebutuhan seseorang terhadap afiliasi keanggotaan dan rasa ikut memiliki; Intergroup Boundary Regulation Function yaitu fungsi budaya sebagai

pembentuk sikap seseorang tentang in-group dan out-group yang berkaitan dengan orang yang secara kultural tidak sama; The Ecological Adaptation Function yaitu fungsi budaya dalam memfasilitasi proses-proses adaptasi di antara pribadi, komunitas kultural, dan lingkungan yang lebih besar; The Cultural Communication Function yaitu koordinasi antara budaya dengan komunikasi, budaya mempengaruhi komunikasi dan komunikasi mempengaruhi budaya. Jadi secara ringkas, budaya diciptakan, dibentuk, ditransmisikan dan dipelajari melalui komunikasi; sebaliknya praktik-praktik komunikasi diciptakan, dibentuk, dan ditransmisikan melalui budaya. (Turnomo Rahardjo,2005,Menghargai Perbedaan Kultural: Mindfulness dalam Komunikasi Antaretnis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm 49-51.)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan awal dari penyebaran arus globalisasi di seluruh dunia. Penyebaran arus globalisasi terkait dengan kemajuan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Globalisasi merupakan sebuah proses dimana hubungan antara negara-negara menjadi lebih luas dan intensif dalam seluruh aspek kehidupan sosial, budaya, keamanan, finansial, hingga spiritual. Cukup bagaimana kita memanfaatkan dan bagaimana kita benar-benar menyaring perkembangam ini dengan baik, maka kita tidak akan terpengaruh oleh budaya luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline