Lihat ke Halaman Asli

Restu Kandela

Restu Kandela

Relevansi HmI dalam Menjawab Tantangan di Era Disrupsi

Diperbarui: 27 Juni 2023   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Revolusi industri telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap peradaban dunia. Perubahan-perubahan sosial terjadi akibat adanya perubahan-perubahan secara teknologi, sehingga manusia di era disrupsi 4.0 perlu untuk menyesuaikan diri agar dapat mengikuti derasnya perubahan zaman. Era disrupsi menyebabkan gangguan secara multidimensional, baik sosial, lingkungan, ekonomi, mental, kesehatan, pendidikan, dan dimensi lainnya. Teknologi yang sangat cepat berkembang dapat menjadi kemudharatan sekaligus kebermanfaatan, bagaikan koin dengan dua sisinya. Kemudharatan dari kemajuan teknologi telah dirasakan dewasa ini, seperti polarisasi akibat algoritma sosial media, dilema akibat melimpahnya data dan opsi yang menyebabkan manusia (khususnya pemuda) mengalami kebingungan dan krisis self-esteem, mispersepsi akibat kemalasan dalam memverifikasi sebuah informasi, mindset instan akibat simplisitas yang ditawarkan oleh teknologi dan lain-lain. Di sisi lain, kebermanfaatan dari kemajuan teknologi juga dapat dirasakan oleh manusia di zaman ini (khususnya pemuda), seperti kemudahan dalam mengakses informasi, kemudahan dalam belajar, tingginya fleksibelitas  dalam melakukan sosialisasi dan diskusi melalui aplikasi meeting, peningkatan kreatifitas terkait pembuatan konten edukatif, kemudahan dalam crowdfunding, kemudahan dalam pengobatan di dunia medis, peningkatan kapasitas diri ke arah agile learner dan lain-lain.

HmI merupakan organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yang berdiri pada tahun 1947. Saat ini usia HmI telah mencapai 76 tahun dan tetap eksis, bahkan mengalami peningkatan jumlah kader dari waktu ke waktu. HmI didirikan untuk mempertahankan NKRI, menyebarkan syariat islam dan mengaktualisasikan diri menjadi insan cita. Tokoh-tokoh bangsa Indonesia banyak berasal dari rahim HmI dan terbukti konkret berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan dan menyebarkan ajaran islam melalui akhlak, diskusi dan literasi. Berdasarkan Pasal 4 AD HMI, HMI bertujuan membina insan menjadi insan cita yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Secara terminologi, tujuan HmI adalah mulia dan relevan sampai kiamat karena ridho Allah akan hadir saat kita sudah berada di surgaNya. Relevansi HMI tidak perlu dipertanyakan karena perjuangan HmI akan terus berlanjut hingga hari kiamat tiba dan selagi organisasi ini tidak dibubarkan oleh kadernya sendiri. HmI mendidik kadernya untuk meningkatkan softskill dan hardskillnya terkait penggunaan otak kiri dan otak kiri (shifting paradigm), bertauhid dengan benar, shalat dengan benar, beriman dengan benar, bahkan bermasyarakat dengan benar. Softskill dan hardskill ke-HmI-an akan selalu relevan karena sesuai dengan ajaran islam yang haq lagi sempurna dan sesuai dengan fittah manusia sebagai insan, ins, basyar dan nafs. Oleh karena itu, kader HmI tidak perlu risau dalam menghadapi tantangan di era disrupsi, sebab Allah SWT telah memberikan kita value berupa kepercayaan dan kemanusiaan yang insani, sehingga dengan kepercayaan dan kemanusiaannya kader HmI pasti mampu menjadi insan, khalifah, manager, anak, orang tua dan guru yang berkemajuan.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Yakusa! Yakinkan dengan Iman, Usahakan dengan Ilmu, Sampaikan dengan Amal!

Wallaahu a'lam bishshawaab. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline