HAKIKAT PERKEMBANGAN ANAK DIDIK
Oleh : Resti Mulyati
Universitas Sebelas Maret-Program PGSD
NIM : K7110557
Perkembangan vs Pertumbuhan
Sebagai calon pendidik, tentunya kita harus paham betul akan perkembangan dan pertumbuhan anak didik. Banyak yang mengira bahwa perkembangan dan pertumbuhan memiliki arti sama. Memang sekilas terlihat sama, namun pada hakikatnya kedua hal tersebut memimiliki maksud yang berbeda.
Perkembangan menurut Santrock dan Yussen (1992) ialah pola perubahan individu yang berawal pada masa konsepsi dan terus berlangsung sepanjang hayat.
Perkembangan lebih menunjuk pada proses yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat di ulang kembali. Mungkin ada yang berpendapat bahwa setiap perubahan berarti perkembangan. Namun hal tersebut tidak dapat dipastikan. Perubahan dalam proses belajar bukan berarti perkembangan. Misalkan seorang anak bermain sepak bola sepanjang hari hingga ia pintar bermain sepak bola. Hal ini tidak dapat dikatakan sebagai perkembangan, namun suatu perubahan karena proses belajar.
Lebih lanjut, perkembangan didefinisikan sebagai pola perubahan organisme atau individu baik dalam struktur maupun fungsi yang terjadi secara teratur dan terorganisasi serta berlangsung sepanjang hayat.
Menurut saya, perkembangan lebih merujuk pada aspek psikologi atau kejiwaan dan rohaniah, seperti pola piker manusia yang cenderung berkembang dari waktu ke waktu. Nah, jika demikian maksud dari perkembangan, maka bagaimana dengan pertumbuhan?
Pertumbuhan lebih mengacu pada perubahan-perubahan yang bersifat evolusi (menuju kearah yang lebih sempurna) dan lebih mengacu pada aspek jasmaniah seperti berubahnya struktur tulang, gigi, tinggi dan berat badan, proporsi badan, semakin sempurnanya syaraf, dan sejenisnya. Dengan demikian, pengertian pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif dan terbatas pada pola perubahan fisik yang dialami individu sebagai proses pematangan.