Lihat ke Halaman Asli

Kembang Busuk dan Malam

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KEMBANG BUSUK DAN MALAM

Karya : Nur Restiani

satu.

horison pagi ini mengantarkan satu kisah

seorang gadis menangis di jam satu

satu katapun tak kan bisa didengar

hanya satu inginya

kembali ke masanya satu jam lalu

dua.
dua bajingan berjalan padanya

kedua mata mereka memerah melihat gadis

gadis terus memegang kainya yang hilang dua benik

tiga.

tiga langkah gontai gadis berhenti di bawah lampu

RINAI HUJAN JATUH JUGA DI BULAN KETIGA

hanya ada mereka bertiga di temaram malam

aroma busuk menyebar

dari bunga yang layu

bersatu dengan embun yang mulai turun

pengantar mad cerita rona malam

gadis menangis dalam serak

kesucianya sudah terkubur di tanah merah

jiwa nya sudah terenggut di ranah gundah

pikiranya kalut tak punya arah

aroma busuk menyebar

dari bunga yang layu

gadis, teruslah saja menangis

biar air mata mu jadi penghibur malam

biar rintihan mu jadi penghias alam

aroma busuk menyebar

dari bunga yang layu

tengik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline