Lihat ke Halaman Asli

Resti Mista Aditya

Kuliah S1 Akuntansi

Review Film "Laskar Pelangi" Perjuangan Sekelompok Anak Muda di Belitung Timur untuk Meraih Pendidikan

Diperbarui: 13 Januari 2024   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

  • Judul Film: Laskar Pelangi
  • Genre: Drama
  • Tanggal Rilis: 26 September 2008
  • Durasi: 125 menit
  • Sutradara: Riri Riza

"Laskar Pelangi" adalah sebuah film Indonesia yang diadaptasi dari novel bestseller karya Andrea Hirata. Disutradarai oleh Riri Riza, film ini menghadirkan kisah inspiratif tentang perjuangan sekelompok anak-anak muda di Belitung Timur untuk meraih pendidikan yang lebih baik.

Cerita film ini berkisah tentang sekelompok anak-anak yang tinggal di desa terpencil di Belitung Timur. Mereka tinggal di bawah kondisi ekonomi yang sulit, namun memiliki semangat belajar yang tinggi. Sang guru, Ibu Muslimah (Cut Mini Theo), yang penuh dedikasi, berusaha membimbing dan menginspirasi mereka untuk melihat masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.

Salah satu kekuatan utama dari "Laskar Pelangi" adalah kemampuannya menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan dengan sangat autentik. Penggambaran kehidupan sehari-hari, tradisi, dan kondisi ekonomi yang sulit di desa membuat penonton dapat merasakan kedekatan dengan karakter-karakter utama.

Pemeran anak-anak dalam film ini juga patut diacungi jempol. Mereka berhasil membawa karakter-karakter tersebut dengan begitu natural dan penuh keceriaan, menjadikan penonton terhubung emosional dengan perjalanan mereka. Aktor utama, Lukman Sardi, yang memerankan sang guru Ibu Muslimah, juga memberikan penampilan yang memukau dengan nuansa kehangatan dan ketulusan.

Selain itu, sinematografi "Laskar Pelangi" juga patut diapresiasi. Pengambilan gambar yang indah, terutama saat menyoroti keindahan pulau Belitung, turut menambah nilai estetis film ini. Musik yang mengiringi film ini juga mendukung nuansa dramatik dan mengharukan dalam beberapa adegan.

Meskipun film ini dapat dikategorikan sebagai drama inspirasional yang khas, beberapa kritikus mungkin menilai bahwa plotnya terlalu terduga dan mengikuti pola kisah yang umum dalam genre sejenis. Namun, kekuatan pesan moral yang diusung oleh "Laskar Pelangi" dan penggambaran karakter yang kuat berhasil mengatasi kekurangan tersebut.

Secara keseluruhan, "Laskar Pelangi" adalah sebuah film yang memberikan inspirasi dan menyentuh hati penonton. Kisahnya yang penuh semangat dan keberanian anak-anak muda Belitung Timur dalam mengejar pendidikan menjadi pengalaman sinematik yang memotivasi. Film ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga pesan positif tentang pentingnya pendidikan, keberanian, dan harapan dalam menghadapi tantangan hidup.

Film dimulai dengan pengenalan terhadap dunia kecil di sebuah desa kecil di Belitung Timur. Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, sekelompok anak-anak muda bersemangat tinggi untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Mereka bersama-sama belajar di sebuah sekolah sederhana yang dihadapkan pada berbagai masalah, termasuk minimnya fasilitas dan keadaan bangunan yang memprihatinkan.

Ibu Muslimah (Cut Mini Theo), seorang guru yang penuh semangat, berusaha membimbing dan memberi semangat pada anak-anak tersebut. Di tengah keterbatasan, mereka membentuk sebuah kelompok yang diberi nama "Laskar Pelangi." Kelompok ini memiliki visi untuk mencapai mimpi-mimpi mereka dan memberikan semangat di tengah kesulitan.Mereka bersama-sama bersekolah di SD Muhammadiyah, sebuah sekolah sederhana yang dihadapkan pada berbagai masalah, termasuk minimnya fasilitas dan keadaan bangunan yang memprihatinkan. Meskipun demikian, semangat mereka tetap tinggi, terutama karena didorong oleh guru mereka, Ibu Muslimah (Cut Mini Theo).

Salah satu anggota Laskar Pelangi yang mencolok adalah Ikal (Lukman Sardi). Ia bersahabat dengan seorang anak perempuan bernama A Ling, dan mereka berdua menghadapi berbagai rintangan untuk mengejar pendidikan mereka. Sementara itu, kelompok Laskar Pelangi yang lain juga memiliki cerita hidup masing-masing, termasuk Harun (Ferdian), Mahar (Zulfani), dan Lintang (Rendy Ahmad).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline