Lihat ke Halaman Asli

Resta

Novelis

The Secret Diary

Diperbarui: 27 Juni 2024   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bab 2.

Kokokan Ayam jantan membangunkanku dari nyamannya alam mimpi. 

"Astaghfirullah sudah jam 6," gumamku saat melihat benda berbentuk persegi panjang nan pipih. Aku langsung bangun, bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai membersihkan diri aku pun berwudhu. 

"Allah... hu Akbar." Aku memulai dua roka'at subuhku yang sudah sangat-sangat terlambat ini. 

Selesai solat, aku bergegas ke dapur. Berharap sudah ada bahan makanan yang bisa kuolah. 

"Mas," sapaku pada Agha yang kebetulan berada di dapur. 

"Masak untuk dirimu saja," ucapnya tanpa melihatku. Setelah itu ia berlalu pergi melewatiku tanpa menoleh sedikitpun. Jangankan menoleh, melirik pun tidak. 

"Huftt, nggak papa Na, kamu kuat, kamu bisa." Hatiku sedikit perih dengan perlakukan Agha yang tidak menganggapku ada. 

Perutku berbunyi, cacing-cacing di dalam perutku kembali berdemo, meminta jatah mereka. 

Aku menatap meja makan. Ada tiga kresek besar, yang sepertinya berisi bahan makanan pokok, tergeletak begitu saja diatas disana. 

Gegas aku mendekatinya. Membuka satu persatu kresek itu. Benar, isi kresek tersebut adalah sayuran dan bahan pokok lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline