Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Mahasiswa Universitas Airlangga dalam Kampung Emas Madani 2.0 di Kelurahan Kertajaya, Gubeng

Diperbarui: 14 Desember 2023   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stunting, masalah serius kesehatan masyarakat global, mendapati penanganan khusus di Surabaya, dengan tingkat prevalensi yang rendah dan upaya nyata dalam memerangi kondisi ini. Dalam sorotan khusus, mahasiswa dari Universitas Airlangga turut ambil bagian melalui program Kampung Emas Madani 2.0, mengarahkan fokus pada pemenuhan gizi, pola asuh balita, dan peningkatan kesadaran kesehatan mental yang diselenggarakan pada 153 kelurahan yang bekerjasama dengan Puskesmas Desa yang dituju oleh mahasiswa dengan salah satunya ialah Kelurahan Kertajaya Kecamatan Gubeng yang bekerjasama dengan Puskesmas Pucang Sewu.

KKN BBK (Belajar Bersama Komunitas) Tematik : Kampung Emas Madani 2.0 merupakan kegiatan KKN berdasarkan pada issue yang mendorong pelaksanaan program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Program Kampung Emas Madani 2.0 mencakup tiga kegiatan utama: Layanan Terpadu Pranikah (LADUNI) untuk calon pengantin, Social Behaviour Change Communication (SBCC Bestiez) untuk ibu hamil, dan Formulasi Pangan Beriman untuk meningkatkan asupan protein pada kelompok sasaran. Waktu pelaksanaan program ini adalah dari Oktober hingga Desember 2023 di Kelurahan Kertajaya. 

Berdasarkan Buku Pedoman Airlangga Smart Education (2020), kegiatan dilakukan berlandaskan proyek solutif bagi problema riil di lokasi KKN. Berbagai inovasi program dengan pendekatan interprofesional yang mempunyai dampak nyata bagi masyarakat yang bersifat interprofessional care project terhadap problem riil di masyarakat dapat berupa, antara lain video edukasi, pelatihan keterampilan tertentu dan program perbaikan sarana.

Mahasiswa Universitas Airlangga menggarap tiga isu krusial melalui program Kampung Emas Madani 2.0. Pertama, upaya untuk pemenuhan gizi pada calon pengantin dan ibu hamil di Kelurahan Kertajaya. Kedua, analisis pola asuh dan makan pada balita di wilayah tersebut. Dan ketiga, strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental. Tujuan umum dari kegiatan ini adalah membangun kebersamaan antara mahasiswa dan masyarakat, serta membantu pemerintah kota dalam menurunkan angka stunting di Surabaya. Tujuan khusus mencakup edukasi, observasi, dan pengambilan data pada kelompok sasaran, serta membangun kesadaran akan balita stunting di Kelurahan Kertajaya. 

Bagi mahasiswa, program ini tidak hanya memberikan peluang untuk menerapkan teori ke dalam praktik, tetapi juga meningkatkan rasa kepedulian terhadap masalah kesehatan. Inisiatif ini menghasilkan umpan balik positif dan memperkuat kerja sama antara perguruan tinggi terutama Universitas Airlangga, pemerintah daerah, dan seluruh masyarakat. Bagi masyarakat, program ini memberikan pengetahuan baru, inovasi, dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan secara mandiri terutama bagi ibu hamil, balita stunting dan calon pengantin.

Surabaya, dengan tingkat stunting yang rendah, menunjukkan bahwa perubahan nyata dapat dicapai melalui kerjasama antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat. Program Kampung Emas Madani 2.0 bukan hanya sekadar langkah menuju kesejahteraan anak-anak dan generasi mendatang, tetapi juga bukti bahwa Surabaya layak menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline