Budaya Positif
Pendidikan Guru Penggerak banyak mengubah pandangan saya tentang beberapa hal, termasuk dalam Budaya Positif yang perlu di bangun di sekoalah. Dalam modul ini kembali saya direfresh kan oleh pemahaman-pemahaman yang "baru" tentang budaya positif. Menjadi budaya berawal dari pembiasaan, melaksanakan pembiasaan tak lepas perannya dari seorang guru dengan berbagai motivasi, motivasi yang terbaik adalah yang timbul dari dalam dirinya sendiri,
Membuat budaya diawali dengan pembentukan pembiasaan kelas yang positif salah satunya dengan membuat keyakinan kelas, dengan tahap mengeksplore pengetahuan tentang peraturan kelas, kemudian dirubah menjadi kalimat positif lalu menyarikan peraturan yang terkah direkap dalam kalimat positif tersebut dan selanjutnya disepakati. Berbeda dengan peraturan kelas yang biasa kita buat dengan sepihak dan terkesan memaksa.
Benar membangun budaya positif ini tidak mudah untuk kita terapkan jika tidak dibarengai dengan motivasi dan kolaborasi dari semua warga sekolah. Pun kita yakin bahwa anak murid kita adalah anak yang terlahir dari kertas putih yang bersih, bisa kita tulis apa saja, walaupun sudah ada catatan baik bisa kita tebalkan atau kita hapus jika catatan tersebut tidak baik.
Pemikiran Bapak Pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara tentang peran guru seperti petani adalah benar bahwa kita hanya bisa menuntun anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya, tidak bisa memaksakan dia akan tumbuh menjadi diluar dari kodratnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H