Kelompok mahasiswa KKN-PPM 245 Universitas Malikussaleh mengunjungi tempat pengeringan kopi dan ikut serta dalam proses pengeringan kopi di Dusun Rancong, Desa Blang Naleung Mameh Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe Kamis, 11 November 2021.
Rudianto mengatakan,"Kegiatan pengeringan kopi dilakukan di Dusun Rancong Baro karena dinilai lebih aman, kopi yang sudah di panen tidak akan rusak. Saat ini cuaca di Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah sedang musim hujan sehingga membuat para petani kesulitan untuk mengeringkan kopi di wilayah tersebut".
Waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan kopi Arabika bervariasi. Faktor cuaca menjadi penentu. Apabila keadaan cerah atau pada musim panas, waktu yang di butuhkan hanya 1 hari. Sedangkan cuaca mendung atau musim hujan membutuhkan waktu lebih lama.
Proses pengeringan kopi arabika dimulai dari pengumpulan gelondong(buah merah), lalu dilakukan penggilingan untuk pemisahan kulit merah menjadi gabah. Kemudian gabah dicuci lalu di jemur sampai kering. Setelah gabah kering akan dikirim kembali ke Bener Meriah untuk digiling guna memisahkan kulit ari gabah menjadi biji kopi.
Kelompok KKN 245 diketuai oleh Chairul Azman, dengan beranggotakan Widya Ningrum, Risma Yuliza, Amni Dayanti, Dara Fahira, Reslina Tumangger, Azhari, Said Abdillah, Riska Amanda, Ulya Yustika. Kelompok ini berada dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), ibu Trisfayani S.Pd., M.Pd.
Amni Dayanti mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan tentang komoditi unggulan asal Daratan Tinggi Gayo, yaitu kopi Arabika. Dengan adanya kegiatan ini kita dapat mengetahui proses pengeringan kopi dari gelondong ( buah merah) ke gabah hingga sampai ke tahap pengeringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H