Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif (Koparekraf) Desa Nepo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, melakukan kegiatan seminar dan penyuluhan edukasi penanganan Stunting dan sosialisasi pernikahan dini bekerja sama dengan Penyuluh BKKBN dan Dosen Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Bina Generasi Polewali Mandar.
Kehadiran KKN Koparelraf di Desa Tenggelang , untuk ikut terlibat membantu edukasi masyarakat secara luas. Mensosialisasikan menghindari pernikahan dini, demi menurunkan stunting.
Sementara itu,Dosen STIKES Bina Generasi , Ns.Nurfadhila S.kep.M.Kep., mengungkapkan, upaya menekan Stunting di Kabupaten Polewali Mandar, menjadi tanggung jawab bersama. Dimana sejak masa kehamilan ibu anak penderita Stunting, menjadi sasaran dan target tim penanganan Stunting yang dikoordinir ibu-ibu kader Desa Tenggelang, melakukan penanganan lebih dini.
"Penanganan Stunting harus dilakukan sejak dini, dengan keikutsertaan ibu-ibu kader desa bersama Bidan desa melakukan pengawasan diagnosa penderita Stunting." Tandasnya.
Sedangkan Penyuluh BKKBN Kecamatan Luyo,Ridwan Hilal S.Ag,.MM, menyatakan, anak-anak yang lahir dari ibu yang menikah pada usia terlalu muda cenderung berisiko lebih tinggi mengalami Stunting dan bermasalah kesehatan, utamanya pada pemudi remaja wanita pada sistem reproduksi. Dampak pernikahan dini, sekaligus memicu banyak kasus perceraian, karena masalah kesiapan mental dan fisik.
"Pernikahan dini memiliki resiko tinggi, mengalami Stunting. Disebabkan bermasalah kondisi kesehatan ibu dan bayi di kandunganya. Menyebabkan memicu kasus perceraian, sekaligus berdampak hukum." Urainya.
Ditempat yang sama Kordes KKN Koparekraf Desa Tenggelang, Reskiawan, menyampaikan. Kegiatan seminar dan penyuluhan edukasi penanganan Stunting dan sosialisasi pernikahan dini, merupakan salah satu program kerja KKN untuk ikut membantu penanganan Stunting di Kabupaten Polewali Mandar, demi pertumbuhan generasi bangsa di tahun akan datang semakin baik.
"Dengan adanya seminar dan kegiatan penyuluhan pernikahan dini, menjadi kontribusi bagi KKN Koparekraf. Kepada remaja mengetahui dampak dapat terjadi bila pernikahan dini terus dilakukan. Untuk menuju bebas stunting di tahun akan datang." Tandas.
Kegiatan seminar edukasi penanganan Stunting dan sosialisasi pernikahan dini mendapatkan respon sangat baik dari peserta dari berbagai kalangan Desa Tenggelang, khususnya anak mudah. Karena lebih dapat memahami dan mengetahui dampak yang dapat terjadi bila pernikahan dini dilakukan. Sehingga dapat lebih aktif mencegah pernikahan di usia dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H