Lihat ke Halaman Asli

Resi Noviana

Guru SMA Negeri 12 Tebo

Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Diperbarui: 20 Mei 2024   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Ilustrasi sedang mengerjakan tugas (Dok.Pribadi)Input sumber gambar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Resi Noviana, seorang calon guru penggerak yang berasal dari Tebo, Jambi. Saya senang dapat berbagi dengan Anda tentang pengalaman saya dalam mempelajari Modul 1.3 yang membahas visi guru penggerak. Refleksi ini dapat diibaratkan seperti saya bercermin di air  dan berdialog dengan diri saya sendiri. Saya ingin berbagi bagaimana saya menggunakan model "Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi)"  dalam refleksi ini untuk memperkaya pemikiran saya.

Model ini melatih kita melihat satu topik dari berbagai sudut pandang, yang disimbolkan dengan enam warna topi. Setiap topi mewakili cara berpikir yang berbeda. Topi putih untuk menuliskan informasi berupa fakta terkait pengalaman yang terjadi. Topi merah untuk menggambarkan perasaan terkait dengan topik yang sedang dibahas. Topi kuning untuk menuliskan hal-hal positif yang terkait dengan topik. Topi hitam untuk menuliskan kendala, hambatan, atau risiko dari tindakan/peristiwa yang sedang dibahas. Topi hijau untuk menjabarkan ide-ide yang muncul setelah mengalami peristiwa tersebut. Topi biru untuk menarik kesimpulan dari peristiwa yang terjadi.

Saya memulai refleksi ini dengan mengenakan topi putih untuk merinci fakta-fakta yang telah saya kumpulkan. Pada tanggal 25 April 2024, saya memulai dengan membuat gambaran tentang seperti apa murid di masa depan dalam sebuah gambaran visual. Saya juga mulai menjelajahi konsep visi guru penggerak dan berbagi pandangan tentang visi murid impian serta berbagi tugas kesimpulan tentang inkuiri apresiatif. 

Saat saya menjelajahi konsep inkuiri apresiatif, saya menyadari bahwa ini adalah pendekatan kolaboratif yang didasarkan pada kekuatan individu dan kelompok. Dalam mempelajari konsep ini saya berusaha menemukan hal-hal positif yang dapat dijadikan visi pribadi saya berdasarkan kekuatan kondisi sekolah yang berpihak pada murid melalui pendekatan inkuiri apresiatif. Salah satu model perubahan dan penerapan IA yang menarik perhatian saya adalah BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi)

Pada tanggal 30 April 2024, saya bergabung dalam diskusi ruang kolaborasi dengan rekan-rekan calon guru penggerak lainnya, pengajar praktik Bapak Yudi Erawan, S.Pd dan fasilitator Bapak Pangarso Yuliatmoko, S.Pd. Pada sesi ini saya mendapatkan banyak pengalaman belajar  dan kami berbagi pandangan tentang materi Modul 1.3 untuk menyelesaikan tugas kelompok yang akan dilakukan keesokan harinya.

Pada tanggal 2 Mei 2024, kami melaksanakan presentasi mengenai visi dan prakarsa perubahan yang kami kembangkan sebagai kelompok. Kami menggunakan kanvas Bagja sebagai panduan kami dalam merumuskan ide-ide dan tindakan. Selain itu, kami juga mengunggah tugas kami ke ruang kolaborasi sebagai bentuk kontribusi kami dalam pembelajaran bersama.

Pada tanggal 3 Mei 2024 dilanjutkan dengan melakukan demonstrasi kontekstual. Pada tanggal 7 Mei 2024 saya mengikuti sesi elaborasi pemahaman bersama instruktur, Ibu Liana.Saya sangat bersemangat ketika pada tanggal 13 Mei 2024 saya dapat menjalankan aksi nyata sebagai bagian dari pembelajaran modul 1.3 ini.

Saya merasa sangat bersyukur telah mencapai tahap pembelajaran modul 1.3 ini dan sudah  melewati modul 1.1 dan 1.2 dengan baik. Setiap materi dalam modul ini menjadi tantangan baru bagi saya, tantangan untuk memahami pembelajaran berikutnya, khususnya Modul 1.4.

Ada banyak manfaat yang saya peroleh dari pembelajaran ini diantaranya saya mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru, keterampilan baru, dan pemahaman yang lebih dalam tentang filosofi pendidikan, nilai-nilai guru penggerak, serta bagaimana membangun visi sebagai guru penggerak. Saya juga belajar untuk lebih percaya diri mengeluarkan pendapat dalam diskusi kelompok. Saya merasa termotivasi dan semangat untuk melakukan perubahan kearah lebih baik lagi

Dalam mengikuti kegiatan ini tentu ada kendala yang dihadapi. Kendala yang saya hadapi pertama masih sulitnya mengatur waktu antara pekerjaan rutin di sekolah, tugas sebagai ibu rumah tangga dengan tugas dalam program guru penggerak ini. Saya menyadari pentingnya manajemen pengelolaan waktu dengan baik agar semua berjalan tanpa hambatan dan sesuai dengan harapan. Salah satu strategi yang saya terapkan adalah menghindari menunda pekerjaan dan langsung mengerjakan tugas sesuai jadwal. Kendala yang kedua adalah masalah sinyal atau jaringan internet yang tidak stabil di lokasi sekolah saya bertugas . Jalan keluar mengatasi jaringan yang tidak stabil tersebut saat ada jadwal ruang kolaborasi dan diskusi virtual saya mohon izin dengan atasan untuk pulang lebih awal untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan menggunakan jaringan WIFI yang tersedia dirumah saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline