Lihat ke Halaman Asli

Thomas Ryanta

Mahasiswa

Literasi dan Berpikir Kritis untuk Menghadapi Perkembangan Teknologi

Diperbarui: 29 Juli 2022   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemajuan zaman sekarang ini tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Hampir semua orang saat ini dapat menyampaikan dengan sukses dan cepat. Korespondensi ini sangat penting untuk semua perspektif, terutama untuk usia yang lebih muda yang harus pandai, memahami, dan cerdik dalam penggunaan dan kemajuan korespondensi. Satu hal yang sangat dikhawatirkan dalam karya ini adalah dapat menghadirkan zaman yang dapat menyalurkan dan menyertakan media otomatis juga seperti yang dapat diantisipasi sehingga menghindar bahkan menjauhkan jagad ketidakbenaran yang selama ini selalu meresahkan klien media elektronik saat ini.

Upayakan untuk tidak memberikan akses coba-coba menampilkan anak bangsa dengan media mutakhir melenceng dari jalur ke hal-hal yang tidak boleh dibolehkan dalam data yang seharusnya diperoleh. Jadi kita harus memiliki kecenderungan yang tidak dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang nampak heboh  sekalipun, kita harus memiliki jiwa dan keyakinan yang akan mengawasi penggunaan perangkat elektronik di masa sekarang dan nanti.

Seperti berita yang mengalir tentang tren-tren TikTok, berbagai remaja putus sekolah karena harus dikaitkan dengan jagat konten. Ada beberapa anak muda yang mengikuti tren secara kreatif. Namun, banyak juga tersebar hoa-hoax yang dapat membahayakan anak muda. Dengan demikian kita harus pandai dalam menggunakan web, baik untuk konten maupun sebagai wahana belajar tempat kerja agar dapat kita tunjukkan kepada generasi muda bangsa.

Salah satu penanggulangan masalah ini adalah literasi agar dapat berpikir kritis. Literasi merupakan kemampuan atau keterampilan seseorang dalam menulis, membaca, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan literasi menjadi kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap orang untuk menjalani kehidupan dan masa depan yang lebih baik.

Membaca dengan teliti adalah metode untuk mengerjakan kemahiran seseorang. Ketiadaan masyarakat yang memahami dan tumpukan buku saat ini membuat banyak individu sebenarnya membutuhkan pendidikan dan kecenderungan pemahaman. Cara yang mungkin dilakukan oleh banyak orang, terutama anak-anak muda, adalah dengan membuat banyak perpustakaan. Ada berbagai lokal di Indonesia yang tidak mendekati buku berkualitas. Apa yang dapat dilakukan oleh otoritas publik adalah membuat lebih banyak perpustakaan di tempat yang berbeda.

Perpustakaan akan menjadi tempat yang menyenangkan untuk dibaca, terutama bagi anak-anak muda yang ingin benar-benar membaca buku. Dengan melakukan ini, akan ada banyak pilihan buku. Dengan begitu banyaknya pilihan buku, akan membangun kerinduan individu untuk mulai membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline