Lebih kurang satu minggu yang lalu, tanggal 20 Oktober 2020 tepatnya, malam hari seperti biasa saya menghabiskan waktu luang untuk bermain game online bersama kawan saya istilah anak mudanya "mabar".
Memang hampir setiap hari saya menghabiskan malam dengan game online.Paling sering ketika ngegame biasa sambil nonton film di tv kamar saya, tujuannya supaya ga terasa sepi-sepi amat aja karena anggota keluarga yang lain sudah tidur di kamar masing-masing.
Tetapi hari itu sedikit berbeda, saya lebih tertarik untuk mengikuti acara Indonesia Lawyer Club di salah satu tv swasta karena tema yang diusung cukup menarik, "Setahun Jokowi-Ma'ruf Amin: Dari Pandemi Sampai Demonstrasi". Narasumber yang dihadirkan pun menurut saya sangat sesuai untuk bisa saling bertukar pikiran mengenai tema yang diusung.
Singkat cerita hampir tengah malam, tiba kesempatan narasumber dari pihak pemerintah Menko Polhukam Prof. Mahfud MD untuk berbicara. Entah kenapa, saya tertarik untuk memperhatikan lebih seksama bahkan hingga menghentikan aktivitas game saya.
Benar saja, ada hal yang sangat menarik bagi saya dari yang disampaikan oleh beliau. Terlepas dari posisi beliau sebagai perwakilan pemerintah untuk menjawab atau bahkan mengcounter kritikan lawan diskusi, penjelasan beliau menurut saya sangat menunjukkan status akademisi beliau.
Beliau menyisipkan pandangan tentang apa yang terjadi kepada tiap pemerintahan selama indonesia merdeka dari tahun 1945 sampai sekarang, beliau mengatakan bahwa semua pemerintahan selalu dituding melenceng (atau setidaknya belum sesuai) dari pancasila, kearah manapun pemerintahan mengambil sebuah kebijakan.
Saya rasa pandangan ini masih bersifat subyektif karena saya yakin pasti tetap ada pihak yang tidak setuju dengan pernyataan beliau, tentu dengan segala argumentasinya.
Tetap saja, pernyataan beliau menarik dan menimbulkan pertanyaan dalam benak saya: "kalau memang benar apa yang disampaikan oleh pak Mahfud MD, kira-kira kapan ya pemerintah akan dianggap berhasil mengimplementasikan pancasila secara utuh?"
Dengan pertanyaan yang ada dibenak saya itu, ingatan saya ditarik mundur belasan tahun yang lalu, balik ketika saya masuk ke SMP, maupun masuk SMA.
Dalam perkenalan terhadap almamater yang baru, dikenalkan pula apa yang disebut sebagai Visi dan Misi dari sekolah (lupa sih kalau ditanya sekarang apa saja poin-poin nya). Kemudian juga saya diingatkan akan pendidikan keagamaan saya dimana diajarkan setiap orang juga harus memiliki visi dan misi didalam kehidupannya.
Menarik bagi saya terutama tentang visi, karena saya pernah diajarkan bahwa visi itu sebenarnya jadi suatu hal yang hampir mustahil (atau mungkin malah memang mustahil) dicapai, setidaknya kalaupun bisa akan membutuhkan waktu yang sangat amat lama.