Pada 12 Oktober 2016 lalu, Blogger mendapatkan kesempatan bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam acara Marine and Fisheries Business and Investment Forum “Sharpening Fisheries Business Work for Everyone” dan Pre Event Gathering 6th Indonesian Pearl Festival “The Magnificent Indonesian South Sea Pearl”. Serba bahasa inggris judul forumnya, sempat baca kalau ini semacam acara Sarasehan dengan Susi Pudjiastuti.Sarasehan
Forum ini adalah forum ketujuh sejak 2015 dan sampai saat ini telah terjadi transaksi sebesar 216,11 milyar rupiah untuk kegiatan forum ini. Selain blogger juga hadir pelaku usaha bidang mutiara, komunitas pecinta mutiara, fotografer, desainer mutiara, serta bintang tamu Jay Subiakto dan Nadine Chandrawinata. Dalam forum ini Menteri KKP, Susi menyampaikan bahwa peluang bisnis bagi para “pemain baru” di bidang mutiara, kelautan ataupun perikanan terbuka lebar. “Everbody can play fair in business and competitif. Saya tidak akan bikin regulasi yang hanya menyusahkan pengusaha,” ujar Susi.
Birokrasi pemerintah di mata Menteri KKP ini dinilai hanya akan memperlambat bisnis. “Business is about competition what you and what is your product. Produk yang baik akan dilirik banyak orang”, tegasnya dan menambahkan untuk menjaga kualitas produk agar tidak kita diberi cap kartu kuning di mata dunia dan akan membunuh bisnis di Indonesia. Kalau dikerjai pihak KKP, bisa dilaporkan karena ada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen-KP) no.58/tahun 2014 tentang Disiplin Pegawai Aparatur Sipil Negara untuk menindak semua pegawai KKP yang tidak disiplin
Ibu Susi juga dikenal dengan tindakan tegasnya terhadap kapal asing dan ilegal fishing di lautan Indonesia.Ilegal fishingdimata bu Susi adalah lucratif business, “lebih baik mengamankan ikan untuk bangsa sendiri dan untuk mengurangi import daging sapi”. “Kita bunuh semua ilegal fishing yang terjadi di Indonesia”, tegasnya. Penafsiran yang salah jika kapal asing bisa melaut di laut Indonesia, hanya jalur hukum yang bisa menyelesaikannya. Ibu Susi sangat menghimbau agar tidak jadi agen untuk kapal asing.
Pre-Event 6th Indonesian Pearl Festival
Dalam pra event yang merupakan bagian dari Marine and Fisheries Business and Investment Forum ini, Ibu Susi mengatakan keindahan mutiara asli Indonesia sudah terdengar sampai ke luar negeri. “Buy Indonesian pearl. Katanya Indonesian pearl salah satu yang terbaik di dunia. Saya tahu ini malah dari (orang) Amerika. Kalau bagus, semua orang pasti akan kenal,” ujar Susi.
Indonesian Pearl Festival (IPF) 2016 nantinya akan digelar di Lippo Mall Kemang Jakarta pada 9 – 13 November 2016 mendatang. Ironinya masih banyaknya mutiara import dari Tiongkok yang dijual di Indonesia bagian timur padahal Indonesia termasuk penghasil mutiara terbesar dan mutiaranya terbaik, diakui oleh Amerika. Susi mengungkapkan, mutiara asli Lombok jangan sampai kalah saing dengan mutiara budidaya air tawar dari Tiongkok.
Pearl Auction (lelang mutiara) pertama kali diadakan dan hadir di IPF 2016. Pearl Auction Worldwide akan menjadi rencana besarnya untuk mutiara Indonesia. Para pemain baru bisa membeli mutiara. Ibu Susi mengajak para pengusaha untuk membuat platform dan lelang yang transparan serta make sense. “Saran untuk pengusaha mutiara untuk membuat proposal dengan prospek besar. Jangan takut dengan pajak. Bank justru tertarik dengan itu dan transparan”, ujar Susi.
Klinik mutiara dan ruang edukasi mutiara juga bakal hadir di IPF 2016, bawa perhiasan mutiara anda kesana untuk dicek keasliannya. Berbagai lomba juga bisa diikuti untuk menyambut IPF 2016. Ada lomba penulisan blog dengan tema menguak tabir indonesian south sea pearls, lomba rancangan desain perhiasan mutiara, dan lomba foto panorama kelautan indonesia. Tunggu apalagi, segera cek media sosial IPF 2016 dan lihat ketentuannya disana ya. Untuk lomba penulisan blog deadlinenya 24 oktober 2016.-RGP-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H