Lihat ke Halaman Asli

RESI HERLINA

resiherlina

Analisis Keterlambatan Berbicara (Speech Delay) pada Anak Usia 10 Tahun

Diperbarui: 16 Desember 2022   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Resi Herlina

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

resiherlina2001@gmail.com

Abstrak

Pada penelitian ini yaitu berawal dari keterlambatan bicara yang terjadi pada anak usia 10 tahun. Bahasa adalah alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat. Untuk kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan suatu wahana komunikasi yang disebut bahasa. Akan tetapi ketika berbicara tentang seorang ynag mengalami keterlambatan berbicara, perkembangan tentang keterlambatan berbicara ini sangat sensitif terhadap pekembangan di bidang lain, yaitu psikologi, emosional, dan keadaan disekitarnya. Tujuan adari penelitian ini adalah untuk mengungkap beberapa factor penyebab keterlambatan berbicara, kasus gangguan bahasa dan mengetahui penyebab keterlambatan berbicara yang dialami anak usia 10 tahun.

Kata Kunci: keterlambatan berbicara, anak usia 10, jenis kasus, penyebab, cara pencegahan.

 PENDAHULUAN

Berbahasa berarti berkomunikasi dengan menggunakan suatu bahasa. Bagaiamana kemampuan bahasa dapat dikuasai manusia, berkaitan erat dan sejalan dengan perkembangan manusia. Kemampuan bahasa itu meliputi keterampilan berbicara, menulis, membaca, dan menyimak. Keterampilan berbicara sebagai salah satu keterampilan berbahasa merupakan keterampilan produktif, sangat penting untuk dikuasai setiap manusia. Karena berbicara adalah proses komunikasi dengan lingkungan, menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain.

Dalam kajian psikolingusitik, yaitu cabang ilmu bahasa yang menyebutkan bahwa manusia yang normal fungsi otak dan alat berbicaranya, tentu dapat berbahasa dengan baik. Namun, mereka yang memiliki kelainan fungsi otak dan alat berbicaranya, tentu mempunyai kesulitan dalam berbahasa, baik yang produktif maupun reseptif. Jadi kemampuan bahsanya terganggu.

Dalam kehidupan sehari-hari, seorang anak memang diharuskan selalu berinteraksi dengan kedua orang tuanya di rumah, karena itu akan membuat si anak lebih dekat dan dapat bertutur kata atau berbicara depan publik dengan pemerolehan bahasa ynag didapatkannya dari orang tuanya. Pemerolehan bahasa pertama pada anak didapatkan dalam lingkungan keluarga ketika orang tua tersebut mengawasi sang anak bermain didalam rumah atau berkegiatan dalam rumah. Orang tua mengajarkan anaknya bagaimana cara berbicara atau menuturkan kata yang baiak dan benar ketika berinteraksi dengan satu sama lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline