Wahai, terlalu pagikah ku kutok pintuMu?
Ku tahu, bahkan bumi pun masih terlelap, sepagi gelap ini
Sedang aku berjaga,
Karena aku pun tak tahu, apa ini sebuah pilihan yang kewarasannya mampu kumaklumi
Di luar, hujan masih menyisakan rintik
Tetapi tentu ini bukanlah rintik rintik penghabisan
Di pagi sebuta ini, tanpa ada sisa bias bulan, bakhan kerlip bintang gemintang,
Desah angin adalah bahasa sabar
Dan aku hanya ingin mengadu di pintuMu