Lihat ke Halaman Asli

Resha Aulya

geography

Kota DKI Jakarta Menempati Urutan Pertama sebagai Tata Kota Terburuk Menurut Situs Arsitek Dunia

Diperbarui: 10 Desember 2021   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Media Arsitektur,Rethinking The Future atau yang disingkat RTF,menempatkan kota yang pernah menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda yakni DKI Jakarta sebagai Kota yang memiliki Perencanaan Tata Ruang paling buruk sedunia. Jakarta dan 9 Negara lainnya masuk kedalam daftar "10 Examples of Bad Urban City Planning" atau 10 contoh tata kota yang buruk, hal ini dikarenakan Jakarta digambarkan sebagai kota yang sangat padat yang diselimuti asap serta tenggelam dalam air yang tercemar. 

Menanggapi hal ini,beberapa bagian dari pemerintahan memiliki reaksi yang berbeda-beda,ada yang dari mereka memang menyutujui hal ini,ada yang dari mereka menyebutnya hal ini hanya sebuah opini,ada yang menyebutkan bahwasanya menurut perundangan tentang penataan ruang Kota Jakarta sudah terbilang baik, dan lain-lain.

Beberapa penilaian yang dipaparkan menurut RTF ialah :

  1. Padat Penduduk,Populasi & Air Tercemar
  2. Perencanaan Pembangunan Tidak Dipikirkan Selama Bertahun-tahun,sehingga Kualtas Hidup Menjadi Buruk (Contoh : Ruang Hijau & Terbuka tidak memadai,Kemacetan lalu lintas ekstrem,Perluasan kota tidak terencana)
  3. Pembangunan Infrastruktur oleh Pemerintah Daerah,Kurangi Kemungkinan Pelaksanaan Proyek Jangka Panjang

Prinsipnya semua gubernur dari dulu sampai sekarang berusaha menjadikan Jakarta jadi Kota yang lebih baik ya,semua aspek,semua sektor termasuk tata kotanya memang tidak mudah (Ahmad Riza Patria,Wakil Gubernur DKI Jakarta,2021). Memang betul bahwa faktanya bahwa pemerintah tentunya ingin ibu kota negara kita untuk menjadi lebih baik lagi agar bisa dipandang baik oleh negara lain. 

Pengamat tata Kota,Yayat Supriatna memandang apa yang dipublikasi kan oleh RTF hanya bersifat sebuah opini,karena menurut beliau ada indikator yang jelas untuk melihat kekurangan dari suatu kota. Walaupun begitu ada beberapa bagian dari pemerintah yang membenarkan bahwa Jakarta memang memiliki kemungkinan masuk kedalam daftar tersebut,dimana para beliau ini memaparkan beberapa faktor mengapa Jakarta menjadi kota yang termasuk kedalam list tersebut.

Menurut Anggota DPRD DKI,Gilbert Simanjuntak,mengatakan bahwa udara bersih menjadi faktor yang dinilai oleh media RTF. Namun,191 pohon di Monas yang menjadi paru-paru kota telah ditebang. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyatakan memang masih ada kawasan kumuh sehingga jakarta disebut sebagai kota dengan tata kota terburuk di dunia. Ia mencontohkan kawasan kumuh Tanah Tinggi di Johar Baru,Jakarta Pusat. 

Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Jogja Menyebut Jakarta dijuluki kota dengan tata ruang kota terburuk di dunia karena pelanggaran tata ruang. Niwono menilai,pembangunan kota Jakarta sangat tergantung pada kebijakan gubernurnya,bukan pada rencana tata ruang yang dibuat oleh Pemprov DKI. 

Masih berdasarkan pendapat Nirwono,pelanggaran tata ruang yang dibiarkan bahkan semakin masif telah mendorong Jakarta menuju bunuh diri Ekologis. Contohnya,ancaman Jakarta tenggelam dan banjir tahunan,namun anacaman itu tidak ditindaklanjuti bahkan sungai berhenti dibenahi pada masa jabatan Gubernur DKI Anies Baswedan. 

Gubenur DKI sebaiknya fokus pada rencana tata ruang kota yang sudah ada,patuhi dan laksanakan. Jangan memberi contoh melanggar apalagi memutihkan pelanggaran tata ruang (Nirwono).Fitch Solutions Country Risk & Industry Reseacrh melaporkan,Jakarta bisa tenggelam pada tahun 2050 dengan salah satu faktor penyebabnya adalah Pembangunan yang masif.

Melihat seluruh kompleksitas permasalahan ini,tidaklah mengherankan bila jakarta dicap sebagai kota dengan tata ruang terburuk oleh seseorang lulusan planologi India dalam platform RTF.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline