Memiliki atasan yang mengayomi bawahan memang menyenangkan. Apalagi jika atasan kalian bisa dijadikan role model yang baik. Tidak hanya bisa memerintah tapi juga ikut andil dalam mencapai target. Aktif memantau progress bawahannya tiap hari, membantu mencari solusi saat ada masalah, dan mau menerima masukan. Atasan seperti itu adalah idaman banyak orang.
Ada yang bilang bahwa dunia kerja itu lebih mengerikan dari dunia lain, dia tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita. Ada kalanya kita mendapat atasan yang baik, namun ada saatnya juga kita memperoleh giliran untuk bekerja dengan atasan yang kurang menyenangkan. Memiliki atasan yang sering tantrum memang sedikit merepotkan. Saat semua tidak berjalan sesuai dengan keinginan si Bos sudah pasti bawahan akan kena semprot habis-habisan. Yang bisa kita lakukan biasanya hanya bersabar dan memendam kemarahan tanpa bisa melampiskannya.
Biasanya tipe atasan seperti ini sedikit rumit untuk dipahami. Atasan dengan tipe perfeksionis cenderung memiliki cara pandang berbeda kepada bawahannya. Salah bertindak bisa jadi kamu dianggap sebagi duri dalam tim yang perlu disingkirkan. Jika tipe atasanmu seperti ini, jangan pernah bertindak gegabah, sebisa mungkin jagalah tingkah lakumu. Jangan sampai kamu melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri. Hindari melakukan sesuatu yang memiliki potensi untuk dibenci si Bos, seperti;
- Lebih pintar
Jangan tunjukkan kepintaranmu secara langsung dihadapan atasanmu. Sebagian besar atasan tidak terima jika bawahannya jauh lebih pintar dari dia. Kenapa? Hal ini biasanya berpengaruh pada ego sang atasan.
Seorang atasan biasanya memiliki masa kerja yang lebih lama dari bawahannya. Secara tidak langsung dia merasa lebih berpengalaman dan lebih mahir dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Jadi, jangan terang-terangan menunjukkan kepintaranmu dihadapan bos. Mungkin kamu berniat untuk membantu memecahkan masalah, tapi bagi si Bos, kamu bisa juga dianggap pamer kepintaran. Bukan saling menyelesaikan masalah, justru kalian malah akan saling pamer kepintaran ujungnya.
Ingat, pandai-pandailah memposisikan diri jika kamu memiliki tipe atasan yang hobi tantrum seperti ini. Lebih baik mengalah dan tidak menggebu untuk mengutarakan ide cemerlangmu. Biarkan atasanmu menyelesaiakan dengan caranya sendiri, jika cara tersebut gagal barulah kamu maju dan mengutarakan idemu secara perlahan.
- Lebih dekat dengan atasan Bos
Sebagai karyawan biasa, jangan sekali-kali terlihat lebih akrab dengan atasan si Bos, ya. Jika bosmu tipe atasan yang santai, sepertinya tidak akan mempermasalahkan hal sepele ini. Tapi beda cerita jika bosmu adalah tipe atasan yang culas dan penuh intrik. Kedekatanmu dengan atasan si Bos bisa disalah artikan. Kamu bisa dituduh si tukang ngadu atau mata-mata atasan yang betugas mengawasi kinerja si Bos.
Biasanya tipe atasan yang penuh intrik akan selalu curiga dengan apa yang dilakukan bawahannya. Dia berpikir bawahannya sedang menyusun strategi untuk menjatuhkannya. Padahal pikiran buruk yang dia takutkan itu tak pernah terjadi. Dan saat dia mendapat teguran dari atasan maka dia akan mencurigai bawahannya telah mengadu atau memfitnah dia ke atasannya.
Memiliki bos yang selalu overthinking memang merepotkan. Salah-salah kita bisa dicurigai tanpa henti karena terlalu akrab dengan atasan si Bos. Jadi lebih baik hal itu kalian hindari. Jika memang atasan si bos suka dengan kinerjamu, berperilakulah sewajarnya. Jangan memancing si Bos untuk mencari tahu kenapa kamu bisa jadi anak kesayangan Big Bos!
- Lebih berpengalaman
Berpengalaman disini maksudnya adalah jam terbang dalam bekerja. Bisa jadi pekerjaan yang kamu peroleh saat ini bukanlah pekerjaan pertamamu. Dengan pengalaman kerja yang cukup matang serta menduduki berbagai macam posisi dalam suatu perusahaan, secara tidak langsung memberikan kamu banyak pengalaman. Tidak hanya dalam hal kinerja, tapi juga dalam hal problem solving, skill, serta cara pandang suatu kasus yang berbeda.
Pengalaman kerja dan jam terbang yang cukup mumpuni bisa juga menjadikan karaktermu terlihat lebih matang dari si bos. Ada beberapa tipe Bos yang kurang suka didekte atau dinasihati oleh bawahannya. Jika pengalamanmu lebih oke daripada pengalaman si Bos, sebaiknya kamu bisa menahan diri untuk tidak memberikan ide atau terlihat lebih menonjol dari yang lain. Memang, ada beberapa Bos yang suka jika bawahannya memiliki problem solving yang baik, namun ada juga Bos yang kurang suka jika bawahannya lebih berpengalaman. Kenapa? Mungkin si Bos meganggapmu rivalnya, karena bisa jadi dirimu yang akan dipromosikan di posisi tertentu yang telah diincar si Bos.