Lihat ke Halaman Asli

RERIN MAULINDA

Dosen Sastra Indonesia

Kebijaksanaan Adat Minangkabau

Diperbarui: 28 Juni 2021   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak ada satu negarapun, yang ada dengan sendirinya. Negara itu diadakan makanya ada. Negara tidak mempunya kemauan sebagai negara. Apalagi negara itu tidak akan dapat mengedakan dirinya sendiri sebelum dia ada. Maka yang mengadakan negara itu adalah manusia juga. Kemauan hendak bernegara. Oleh sebab itu, negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup dari manusia, yaitu merupakan rakyat dari negara itu. 

Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup dari manusia dan memiliki syarat-syarat tertentu dengan daerah, rakyat dan pemerintahan tertentu juga. Menurut Nasroen dalam bukunya (1971: 75) bahwasanya perhubungan-perhubungan yang mungkin dialami oleh seseorang sebagai individu adalah :

  1. Antara seseorang sebagai individu dengan individu dari gemeenshcap lainya atau dengan gemeenshcap lainnya. (Sungguh mungkin menimbulkan pertentangan kepentingan yang sejati karena semata-mata diadakan berdasarkan kepentingan diri sendiri atau mereka yang bersangkutan)
  2. Antara seseorang sebagai anggota dari suatu gemeenshcap dengan anggota lainnya dari gemeenshcap itu juga. (Mungkin ada pertentangan kepentingan, namun masih ada toleransi dan mengarah pada kepentingan bersama)
  3. Antara seseorang sebagai anggota dari suatu gemeenshcap dengan gemeenshcapnya. (Tidak mungkin ada pertentangan kepentingan).

Kepentingan diri sendiri adalah asli bagi manusia itu. Dalam bergaul dengan orang lain atau dengan sesamanya dalam suatu pergaulan hidup, maka kepentingan diri sendiri menjadi dasar menentukan sifat dan dorongan dari tindakan seseorang. Ilmu pengetahuan sosiologi khususnya dan juga pendapat umum menggolongkan tindakan manusia itu atas dasar egoism atau dasar sosial. Dasar egoism adalah dasar mementingkan diri sendiri. Dan di dalamnya terdapat sesuatu pemberian nilai, suatu waardo-oordeel dan nilai ini adalah suatu nilai yang buruk. 

Selanjutnya dasar sosial ialah dasar mementingkan orang lain dan terdapat suatu pemberian nilai suatu waardo-oordeel dan nilai ini adalah suatu nilai yang baik. Seseorang mementingkan dirinya sendiri adalah objektif  dan sewajarnya. Namun dalam kenyataannya kepentingan diri sendiri timbul sebagai egoisme. Namun bertindak sosial merupakan kepentingan diri sendiri. 

Seseorang yang bertindak sosial berarti mementingkan diri sendiri namun untuk tujuan bersama sehingga tidak merugikan dirinya dan mendapatkan manfaatnya. Kenyataannya manusia selalu berada dalam pergaulan hidup besar atau kecil. Disengaja mengadakan pergaulan hidup dan dia masuk ke dalamnya serta berada sewajarnya. Namun demikian bukan berarti dia telah puas dengan keadan itu. Seseorang akan selalu berusaha memperoleh keuntungan yang lebih besar dari dirinya. Malahan dia berjuang untuk memperbesar keuntungan bagi dirinya itu.

Adat yang dimiliki oleh suatu daerah dan suku-suku bangsa di Indonesia merupakan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda namun satu jua. Dalam hal ini kebijaksanaan hanya dapat dilaksanakan kelau berpangkal pada kenyataan. Pada kenyataan adat Minangkabau itu ada. Orang Minanagkabau adalah orang beradat, tetapu kenyataan adat itu pada dewasanya memiliki dua buah corak. Dasar adat Minangkabau pada umumnya adalah kekeluargaan, seseorang dengan bersama dan menjadi ikatan yang akrab adalah budi. 

Adat Minangkabau merasakan dan meletakkan tanggung jawab terhadap leluhur, nenek moyang dan siapa sesuatunya dipusakai. Selanjutnya terdapat tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat serta keturunan yang akan datang. Adat Minangkabau memiliki adat yang kokoh dan agama yang kuat. Agama Islam menyempurnakan adat Minangkabau. Hidup dalam alam indah merupakan suatu rachmat, dimana hidup dan masyarakat berdasarkan kekeluargaan dan tiap-tiap perbuatan berdasarkan budi. Setiap orang berusaha meninggalkan nama yang baik di kala ia meninggalkan dunia fana dan membawa amal shaleh kea lam baqa. Dan cita-cita orang Minangkabau mengenai rumah kaumnya ternyata dasar kesosialan dan pri kemanusiaan.

Meninggikan harga dan pengertian budi sungguh terdapat dalam masyarakat Minangkabau dan diamalkan oleh orang Minangkabau. Oleh sebab itulah masyarakat Minangkabau dengan adatnya yang berbeda dari adat orang lain di seluruh dunia dapat berjalan terus dan kokoh dari zaman ke zaman. Kebebasan adalah berhubungan akibat dari pribadinya. Namun dia terikat sebagai anggota pergaulan hidup dalam masyarakat. Pergaulan hidup itu mutlah untuk manusia. Seseorang akan merasa rugi jika dia keluar dari suatu gabungan. 

Selain itu perasaan setia juga merupakan ikatan yang memperkokoh kedudukan sesuatu gabungan. Agar sempurn sesuatu system pergaulan hidup bagi manusia, tentulah sistem itu harus dapat menjamin keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat bagi anggota-anggota pergaulan hidup itu. selain itu, tetap mengusahakan adat yang dahulu itu hidup kembali karena yang silam itu tidak akan datang kembali. Namun berusaha menjadikan adat sebagai jelmaan bangsa Indonesia dengan mneyesuaikan adat dengan kehendak dan keadaan zaman. 

Sehingga kelak aka nada keseimbangan antara yang baru dengan yang lama. Dimana yang baru tumbuh dan berkembang atas dasar yang lama. Sehingga memiliki kedudukan penting dalam bangsa Indonesia dalam menghadapi pembangunan dewasa ini, khususnya mengenai pembangunan kebudayaan. Baiknya kesatuan yang konkret diantaranya diisi pula dengan bahan-bahan yang konkret dan sependapat dengan adat dan kebudayaan daerah suku-suku bangsa. Adapun 2 tujuan yang ingin dicapai adalah satu adat kesatuang bangsa Indonesia, yaitu adat Indonesia dan suku-suku bangsa mempunyai corak dari adat masing-masing. Serta menyadari bahwa mereka adalah satu negara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline