Lihat ke Halaman Asli

Redining Nila Astuti

penikmat yang bukan pengila

Filosofi Wanita Sebagai Lematun (Lemari)

Diperbarui: 10 Juni 2020   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen google

Terinpirasi dari sebuah film pendek produksi tahun 2014 berjudul "Lemantun" karya Wregas Bhanuteja yang memiliki pengertian Lemari dalam Bahasa Indonesia. Di dalam film bercerita seorang ibu yang memiliki 5 orang anak, kemudian si ibu hendak membagikan harta warisan, bukan berupa tanah ataupun rumah, melainkan sebuah lemantun alias lemari. Sebelum membagikan si ibu bercerita setiap melahirkan seorang anak, ibu selalu membeli satu lemari, sehingga saat itu lemari yang dimiliki berjumlah 5 buah dan hendak di wariskan.

Dari cerita pendek film tersebut, muncul dalam pikiran saya, kenapa sebuah lemari ? kenapa bukan property lain yang dalam sebuah rumah bisa lebih bernilai. Kemudian saya teringat kalimat "setiap melahirkan seorang anak, dibeli lah satu lemari". Ternyata di dalamnya ada sebuah sejarah dan itu adalah sebuah nilai yang tidak dapat di ukur materi.

Lemari, nampaknya sebuah property rumah biasa yang kebanyakan setiap orang memilikinya. Lemari dapat di jadikan tempat penyimpanan segala benda, dari pakaian, buku, sepatu, berkas penting, tas, harta (uang/emas) bahkan makanan. Tanpa ada lemari mungkin barang-barang yang di miliki tidak dapat tersusun rapih secara apik, tidak dapat memetakan dengan benar susunan sehingga barang yang di cari amat lah sulit. Tempat menyimpan segala macam kebutuhan kehidupan yang dimiliki.

Kembali kepada tema, apa filosofinya antara wanita dengan lemari. Wanita adalah seorang makhluk yang kemudian menjadi seorang istri dan ibu. Seorang istri dan ibu memiliki naluri bawaan menjaga dan merawat dengan baik hal-hal yang ada di sekelilingnya. Sama dengan lemari wanita pandailah memenuhi kebutuhanan keluarganya, dimana saat lapar datang dengan ajaib cetakan tangan nya, tersajilah makanan. Menyusun dan mengingat dengan baik pemetaan rumah, dengan pengumpamaan, bila lapar, dibukalah lemari tempat penyimpanan makanan.

Lemari dan wanita bisa jadi satu kesatuan, Ketika pakaian keluarganya basah, di ambilah pakaian di dalamnya, Ketika lapar haus di buka Kembali pintu lemari lainya, dan di mana membutuhkan keuangan di buka juga pintu lemarinya, yang barang kali di temukan beberapa uang yang sempat di selipkan d dalam tumpukan pakaian.

Lemari menjaga segala yang di simpan di dalamnya, menghindari dari kontoran debu, tertutup rapat tidak tampak secara kasat mata. Sama halnya dengan seorang wanita, seorang wanita haruslah pandai menjaga sesuatu yang di titipan kepadanya. Kelak Ketika seorang wanita menjadi seorang ibu, dialah pasti pandai menjaga suami, anak, harta benda suami bahkan menjaga sebuah rahasia yang tidak terjamah kepada hal layak.

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut :

"Sungguh wanita yang terbaik di antara wanita kamu ialah yang subur, besar cintanya, teguh memegang rahasia,..." (H.R. Thusy)

Seorang wanita yang pandai menyimpan rahasia suami atau keluarganya akan dapat menjaga kehormatan suami dan keluarganya dengan baik, apalagi bila rahasia tersebut menyangkut kepentingan umum.

Lemari yang terawat akan terlihat indah tanpa debu dan bercahaya, tidak acak-acakan semerawut isi di dalamnya. Sama seperti halnya wanita bila di jaga terawat dia akan memancarkan keindahanya sediri dari sudut yang mampu di pandang apik, yang apabila di kasihi, dia kan lebih mengasihi lagi.

wasalam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline