Lihat ke Halaman Asli

Munajat

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diantara separuh malam-Mu..

Kuhadapkan wajahku mencari wujud-Mu

Hanya gelap, kosong dan hening yang kudapat

Untaian kata yang kurangkai dalam do’a

Dan uraian air mata penyesalan akan dosa yang kurajut...

Dimana diriku Tuhan??

Kemana Kau langkahkan kakiku?

Sepanjang usia kuhanya mengeluh dan memaki takdirku

Hanya mimpi dan harapan yang terus aku rangkai

Sementara waktu terus berjalan

Mengantar jasadku kembali pada-MU

Apa yang harus aku dapat?

Apa yang akan aku rasa, besok?

Bumi tempat berpijak seakan tertawa

Melihat semua yang telah aku perbuat

Hanya semu....

Apa diriku ini Tuhan?

Haruskah kembali aku mengutuk hidupku?

Haruskah lagi kumaki diriku?

Ataukah harus kuhempaskan ragaku dalam kehancuran

Seperti yang dulu??

Tak satupun jalan lurus yang ada dihadapanku

Tak satupun sinar terang yang bisa menuntunku

Hanya ribuan pertanyaan..

Yang kembali meluluh lantakkan keyakinanku

”Didepan sana pasti ada kebahagiaan yang menanti!”

Sebuah kalimat yang selalu menghibur

Yang sebenarnya hanya mengibuli diriku

Agar aku bisa tetap berjalan

Meski tanpa harapan...

Tuhan...

Meski aku satu diantara makhluk-Mu yang sedang meminta

Namun yakinkanlah aku bahwa Engkaulah sebenar-benarnya

Tempatku mengadu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline