Diantara separuh malam-Mu..
Kuhadapkan wajahku mencari wujud-Mu
Hanya gelap, kosong dan hening yang kudapat
Untaian kata yang kurangkai dalam do’a
Dan uraian air mata penyesalan akan dosa yang kurajut...
Dimana diriku Tuhan??
Kemana Kau langkahkan kakiku?
Sepanjang usia kuhanya mengeluh dan memaki takdirku
Hanya mimpi dan harapan yang terus aku rangkai
Sementara waktu terus berjalan
Mengantar jasadku kembali pada-MU
Apa yang harus aku dapat?
Apa yang akan aku rasa, besok?
Bumi tempat berpijak seakan tertawa
Melihat semua yang telah aku perbuat
Hanya semu....
Apa diriku ini Tuhan?
Haruskah kembali aku mengutuk hidupku?
Haruskah lagi kumaki diriku?
Ataukah harus kuhempaskan ragaku dalam kehancuran
Seperti yang dulu??
Tak satupun jalan lurus yang ada dihadapanku
Tak satupun sinar terang yang bisa menuntunku
Hanya ribuan pertanyaan..
Yang kembali meluluh lantakkan keyakinanku
”Didepan sana pasti ada kebahagiaan yang menanti!”
Sebuah kalimat yang selalu menghibur
Yang sebenarnya hanya mengibuli diriku
Agar aku bisa tetap berjalan
Meski tanpa harapan...
Tuhan...
Meski aku satu diantara makhluk-Mu yang sedang meminta
Namun yakinkanlah aku bahwa Engkaulah sebenar-benarnya
Tempatku mengadu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H