Lihat ke Halaman Asli

Mendadak Dangdut Dengar "Teriakan Rara"

Diperbarui: 5 Desember 2018   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dangdut? Aduh... Ga gue banget ya. Mungkin begitu respon sekian banyak orang jika ditanya preferensi mereka pada jenis musik asli Indonesia ini. Dari banyaknya ketidaksukaan, bisa jadi lagu dan artis yang menyanyikan salah satu penyebabnya. 

Bagi saya pribadi, lagu-lagu dangdut lekat dengan lirik dan ekspresi kesedihan yang menyayat hati. Saya sama sekali tidak merasa terhibur apalagi ikut-ikutan menangis. 

Namun, beberapa hari yang lalu, saya melihat video yang sedang trending di YouTube. Ada video Rara "Badai Fitnah". Saya ingat gadis itu. Ya walaupun berasal dari provinsi yang sama, saya sama sekali tidak mengikuti perkembangannya. 

Terakhir yang saya baca di koran lokal, Rara dihadiahi beasiswa oleh mantan gubernur periode lalu atas pencapaiannya di ajang kompetisi dangdut di salah satu stasiun televisi swasta. Selebihnya, blank.

Ketika saya menonton videonya, oh ini yang disebut banyak orang suka teriak-teriak ketika bernyanyi. Saya pikir apa dia tidak sedang tersasar di genre musik dangdut?

Di tengah lagu, ada suara underground, kemudian bersahut-sahutan pula dengan suara gitar. Tariannya pun bukan goyangan genit khas dangdut. 

Suaranya meninggi kemudian tiba-tiba berbisik. Nyaris tak ada senyum di wajahnya. Entah tegang atau penyesuaian dengan lagu atau juga pembawaan dari sononya begitu. 

Di video yang lain (masih di performa yang sama), saya baru tahu jika dia sedang sakit. Saya ikut terbawa perasaan ketika dia menangis dan dipeluk Soimah. Baru saya tahu juga, Rara sudah yatim. Setelah menanggung begitu banyak beban, lelah, menangis bisa jadi obat penenang, bukan? 

Sampai di situ, saya masih mengira sakitnya sakit biasa. Orang sekarang kan sakit dikit udah cengeng aja kemudian updet status medsos.

Di malam kedua, dia bernyanyi sambil duduk. Saya tidak begitu mengerti bait yang dia latunkan pada bagian pembukaan. Seperti bait yang dilantunkan sebelum tari Saman dimulai. Begitu dalam, begitu tenang disenandungkannya. Saya sangat menikmatinya. Selebihnya, seperti lagu dangdut kebanyakan. 

Setelah menyanyi pada malam kedua ini, baru dia mengatakan penyakitnya. Dan, harus segera dioperasi. Wow, amazing... 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline