Lihat ke Halaman Asli

Re Pu San

Motivator

Keluarga Kain

Diperbarui: 10 Juni 2022   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PENDAHULUAN

Pada kesempatan ini saya akan membahas, tentang cara TUHAN mendidik manusia secara khusus melalui kehidupan Kain, anak pertama dari pasangan suami istri pertama di dunia, Adam dan Hawa yang terdapat pada Kitab Kejadian yang di wahyukan TUHAN kepada Musa untuk menuliskannya pada sebuah kitab. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang akan dibahas mengenai kehidupan Kain serta nasihat-nasihat yang diberikan TUHAN kepada-Nya, sehingga kita boleh belajar dan menjadikan kehidupan lebih baik melalui proses secara nyata.

Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:

KELAHIRAN KAIN, PEKERJAAN KAIN, KEHIDUPAN SPIRITUA, ADA UDANG DIBALIK BATU, HUKUMAN YANG DITERIMA, KELUARGA KAIN dan KESIMPULAN

A. KELAHIRAN KAIN

Kain adalah anak pertama dari keluarga Adam dan Hawa, yang tinggal di sebelah timur Taman Eden. Musa mencatat demikian: "Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN" (Kej 4:1). 

Ternyata dari semua keluarga (suami istri) ketika mempunyai anak, tidak sembarang memberi nama dan nama tersebut mengandung arti yang dalam atau seperti keadaan pada saat kelahiran, sangat jelas dari segi jenis kelaminpun tercatat yakni seorang laki-laki dan nama yang diberikan kepada kepadanya adalah Kain yang artinya "Aku telah mendapat seorang laki-laki dengan pertolongan TUHAN". Pada saat itu hanya Adam dan Hawa yang ada di dunia belum ada manusia yang lain. 

Tentunya belum ada bidan atau dokter sehingga Musa mencatat demikian "dengan pertolongan TUHAN". Bahkan tidak ada keterangan bahwa Adam bisa membantu atau pernah belajar mengenai proses persalinan. Kejadian ini yang pertama dan perdana bagi kehidupan di jagad raya ini.  Jadi hanya TUHAN yang membantu.

B. PEKERJAAN KAIN

Kain bertumbuh dan berkembang selayaknya proses biologis, dari anak-anak menjadi remaja dan pemuda. Ini tidak bisa dipungkiri proses kehidupan manusia tidak bisa instan. Setelah itu kehidupan kain dijelaskan bahwa Kain menjadi seorang petani. Kalau kita ingat kepada ayahnya, yaitu Adam untuk memperoleh makanan, maka mereka harus berpeluh, berusaha mencukupi kubutuhan hidup dibutuhkan kerja keras. 

Demikian Firman TUHAN: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu" (Kej 3:17-19). Inilah hukum yang berlaku atas Adam, tentu juga ini berlaku untuk semua keturunan dari Adam.      

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline