Lihat ke Halaman Asli

Ruhut "Poltak" Sitompul, Interupsi?

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ruhut Sitompul betul-betul menjadi bamper yang hebat bagi partai penguasa. Betapa tidak, sejak menjadi anggota parlemen dari partai Demokrat, Ruhut “Poltak” Sitompul sudah beberapa kali mengaduk kesadaran publik dan mengalihkan sejumlah isu yang menohok jantung kekuasaan dengan praktik hedonisme politiknya.

Meminjam definisi Endi Biaro dalam opininya di media online Detik.com (25/8/2010), hedonisme politik adalah praktik menguras habis, memanfaatkan, memanipulasi, dan mencampakan kepatutan hanya demi mencapai ekstase (kesenangan) tanpa batas.

Definisi Endi Biarosangat tepat merepresentasikan laku politik Ruhut Sitompul selama ini. Dimana tanpa menghargai kepatutan dan etika, Ruhut sering melontarkan kata-kata kasar dengan sesama koleganya di DPR. Ruhut pun kerap membuat publik bingung dan geram dengan pernyataanya yang jauh dari kepatutan dan kemaslahatan.

Sudah beberapa kali Ruhut—akibat berbicara tanpa etika—nyaris adu jotos dengan sesama koleganya di DPR, bahkan dengan anggota FPI. Yang terbaru adalah adu mulut yang nyaris berkelahi dengan Ahmad Yani sesama anggota komisi III dari fraksi PPP.

Perilaku Ruhut ini kian meruntuhkan wibawa DPR sekaligus menghilangkan fatsoen politik yang seyogianya dimiliki oleh setiap elite politik. Interupsi Bang Poltak, Anda mesti refleksi-lah sejenak. “Karena hidup yang tak pernah direfleksikan adalah hidup yang tidak patut dijalani” (Socrates).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline