Lihat ke Halaman Asli

Tergores Luka

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terima kasih sayang untuk rasa ini. Rasa yang cukup pedih saya rasakan. Rasa yang mungkin tanpa disadari telah menggoreskan luka. Saya terlahir bukan sebagai wanita yang sempurna. Saya bukan wanita yang cerdas, wanita yang tangguh, wanita yang sabar. Saya hanya wanita pecinta yang tulus, yang sangat menerimamu apa adanya, kuabaikan semua masa lalumu. Kini saya mengerti bahwa benar 20% dari kehidupan percintaan adalah kebahagian, 30% kepuasan, dan 50% adalah  kerja keras. Kerja keras untuk dapat mempertahankan rasa dalam jiwa masing-masing.

Setelah semuannya tinggal menghitung hari, sepertinya ada gurat menyesal dalam pikirmu. Itu yang tampak terlihat olehku (semoga hanya prasangka saja). Semakin kita saling mengenal, semakin banyak hal yang terasa berbeda. Sayang, semoga rasa ini tidak berlarut, semoga perbedaan lebih mendekatkan kita. Maaf saya belum menjadi seperti yang engkau mau.

aku bukan malaikat slalu di sampingmu

mendengar semua hasrat di hatimu,

yang tak perlu bicara dan aku harus tahu apa yang kau mau,

bila aku bisa slalu disampingmu, kulakukan semua apa yg kau minta.

(Sebait lagu yang lagi menjadi favorit, hehe...)


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline