Masihkah melihat tukang bajigur gerobakan, yang ditanggung, bahkan memiliki kedai yang khusus menjual bajigur atau bajigur sudah terlihat pada pilihan menu alternatif kelompok minuman yang ditawarkan di resto, cafe, kedai dengan berbagai improvisasi dan penataan sajiannya ?
Jika ya, bajigur sudah mengikuti perubahan zaman namun tetap bertahan ditengah gempuran minuman kekinian yang menggoda dan tidak merubah nama menunya yaitu bajigur, untuk memikat nama menu bisa ditambahkan dengan cara kreativitas olahan atau tambahan campuran yang menambah cita rasa seperti : espresso bajigur (bajigur yang ditambahkan dengan kopi), milkshake bajigur, bahkan pudding bajigur sebagai menu penutup.
Bajigur merupakan minuman tradisional dari Indonesia, tidak hanya sunda dan hal ini seperti biasa secara historis tidak pernah ada catatan pasti berasal dari daerah sunda atau jawa, karena ketika bajigur menghilang dari daerah asalnya dan berkembang di daerah lain, maka hal ini merubah definisi lokalitas asal usul minuman tersebut sesuai perkembangannya, karena lebih laris dan diminati di tempat lain, hal ini biasa ditemukan dalam migrasi kuliner, termasuk bajigur.
Bajigur memiliki bahan dasar utama yaitu : santan, gula merah, jahe dan pandan. Namun, ada beberapa jenis bajigur yang menambahkan rempah-rempah seperti kayu manis, cengkel, sedikit pala untuk menambah kehangatan ketika menikmatinya.
Selain kenikmatan bajigur yang bisa dinikmati sehari-hari, biasanya tukang bajigur/penjual bajigur banyak ditemukan di daerah Jawa Barat pada sore hari dan malam hari, namun ada juga yang menjual bajigur pada pagi hari karena dibarengi dengan jualan rebusan seperti jagung rebus, pisang kukus, ubi rebus, dan kacang rebus, ada pula rupa-rupa makanan tradisional yang disajikan untuk dinikmati dengan bajigur seperti : singkong goreng, ubi bakar, pais (pepesan manis atau asin yang terbuat dari tepung beras) dan jenis karbohidrat lainnya yang diolah dengan teknik sederhana : rebus, kukus, bakar, bubuy (dimasak di dalam bara api/abu api).
Sajian bajigur biasa ditemukan dengan potongan kolang-kaling di beberapa daerah Jawa Barat, namun ada juga yang polosan tidak menggunakan apapun, jika konsumennya adalah anak-anak dan remaja biasanya bajigur ditambahkan topping roti tawar untuk menarik minat para penikmatnya.
Karena bajigur ini laris karena mudah dibuatnya dan rasanya enak, namun banyak produsen bajigur yang menyediakan bajigur serbuk untuk kemasan praktis sehingga bajigur bisa dinikmati kapanpun, hal ini diawali karena penjual bajigur terbatas dan waktu jualan yang tidak menentu seperti sore hari dan malam hari saja.
Bajigur dahulu hanya disajikan dengan bahan utama saja dan dinikmati dengan suhu panas atau hangat berikut rebusan umbi yang bisa dinikmati, namun bajigur kini sudah tersedia dalam bentuk serbuk kemasan, siap minum/saji kemasan botol, dan kreasi bajigur yang mengikuti selera konsumen kekinian seperti : es krim bajigur, Bajigur Smoothies Cappucino, Bajigur Crepes, bahkan sirup rasa bajigur yang bisa dibuat sendiri dengan menggunakan teknik karamelisasi (proses memanaskan gula hingga meleleh dan berubah warna menjadi cokelat keemasan).
Tantangan bajigur nanti adalah memastikan bajigur tetap lestari dengan berbagai improvisasinya sebagai warisan resep minuman tradisional nusantara dari wilayah Jawa Barat atau Pulau Jawa dengan macam-macam kreasinya, tidak hanya memikirkan bajigur bisa diindustrialisasi dalam bentuk kalengan hanya untuk memastikan keawetan, namun bajigur bisa menjadi pilihan minuman tradisional yang menyesuaikan gaya hidup dalam pemilihan konsumsi kuliner nusantara, cara boleh tradisional namun penikmat bajigur walaupun semakin kekinian,namun lebih bisa mengapresiasi minuman-minuman tradisional sebagai identitas dari minuman asli.
Terkadang masih terlalu gengsi hanya karena minuman tradisional tidak memiliki branding yang hits.