Lihat ke Halaman Asli

Repa Kustipia

TERVERIFIKASI

Gastronomist (Gastronome)

Meneropong Agenda 2030 Komoditas Pangan Kunci

Diperbarui: 8 Januari 2023   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi komoditas pangan lokal| Dok Kompas.id/Supriyanto

Pertemuan demi pertemuan sudah terlewati dan terselenggara dengan banyaknya laporan dengan visi misi yang memberikan pesan tentang masalah pembangunan berkelanjutan terlebih semua konsensus (kesepakatan bersama) yaitu tidak ada kelaparan sebagai dasar dari kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya. 

Namun, bagaimana hasil konsensus ini merumuskan dan menentukan komoditas pangan kunci untuk masa depan yang masih terlampau jauh jika proyeksinya di tahun 2030. 

Ya, itulah agenda pangan global yang targetnya jangka panjang karena melibatkan pertanian dalam arti luas memang tidak bisa dimonitoring secara cepat dan instan. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan bersama-sama, artinya tidak harus petani, peternak, pemerintah yang bekerja di sektor pangan dan pertanian. 

Tapi setiap individu juga bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan dan ketersediaan pangannya dalam skala kecil. Karena situasi ekonomi memanglah fluktuatif terlebih selepas pandemi. 

Agenda 2030 Komoditas Pangan Kunci dimulai dari tujuan karena permintaan pertanian yang melambat di waktu mendatang karena lahan pertanian akan bersaing dengan lahan pemukiman yang terus bertambah serta jumlah penduduk yang semakin banyak. Sedangkan pangan itu ada pangan pokok dan ada pangan pilihan. 

Pangan pokok (pangan dengan konsumsi terbanyak dan biasanya mengenyangkan karena ada kandungan karbohidrat yang berfungsi untuk menambah tenaga)

Pangan pilihan (pangan alternatif atau tambahan yang dikonsumsi sesekali atau bukan yang utama, bahkan dijadikan pangan cadangan). 

Yang perlu disiapkan menurut agenda pangan global untuk proyeksi 2030 adalah pendapatan tambahan untuk membeli atau menukar pangan, karena preferensi budaya, diet, pilihan pangan lokal dan global akan bercampur disebabkan tingginya permintaan dan berubahnya kebiasaan aktivitas harian setiap individu. 

Lebih baik diakali dari sekarang untuk menyiapkan ketersediaan pangan pokok dan pilihan, minimal punya pegangan untuk panen singkat hanya untuk jangka pendek dan mulai memanfaatkan lahan minim untuk berkebun, beternak, atau memelihara dan budi daya berbagai jenis protein hewani dari rumah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline