jangan pernah kalian memaksa seseorang untuk memaksanya, hal tersebut menyebabkan kecenderungan dan berdampak positif kepada pola pikir.
Ini masa depan ku, jadi janganlah terlalu memaksa, tugas kalian hanya memberi yg terbaik. Bukan hanya memikirkan jutaan uang yang apa telah di keluarkan. Jika kalian memikirkan berapa jutaan uang yg telah di keluarkan, maka itu bukan menjadi keridhoan karena kita telah memperhitungkan suatu sedekah. Uang tak dapat di bawa mati, tapi ilmu yang memberi kita tentang keindahan. Pemaksaan, itu bukan cara yang efektif di era milenial ini. Tapi kita membutuhkan suatu pemahaman yang sangat besar untuk membantu masa depan seseorang makin cerah. Betul memang adanya teori من جذ و جذ (man Jadda wa jada) jadi barang siapa yang bersungguh sungguh maka bisalah ia.
Logikanya gini....
Ketika kita mengerjakan suatu paksaan apakah kita bisa bersungguh-sungguh?, jawablah sendiri.
Jadi ketika kita ingin bersungguh-sungguh, maka janganlah kalian memikirkan ego kalian sendiri, pahamilah suatu perasaannya. Sesungguhnya tuhan tidak hanya membuat satu jalan, akan tetapi tuhan memiliki ribuan, bahkan jutaan cara terbaik untuk kita. Kalau memang itu bukan rezekinya maka kita janganlah memaksakannya.
Di ibaratkan ketika kalian menanam suatu tumbuhan kalian rawat dengan baik, tapi ketika tumbuhan itu mati apakah kalian terus memaksakan diri kalian untuk terus merawat tanaman yang telah mati tersebut ? Apakah kalian sadar bahwasanya itu bukan rezekinya ? Apakah kalian sadar jika kalian terus memaksakan untuk merawat yang telah mati itu baik bagi kalian ? Pikir.
Ingat.....!
Tuhan tidak hanya membuat satu jalan, jika memang bukan itu jalan yg baik untuk kalian janganlah terlalu memaksa, tapi dekatkan lah diri kepada sang maha kuasa, minta lah yang terbaik kepada sang esa, bukan memaksakan diri kepada sang esa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H