Lihat ke Halaman Asli

Agus Marto Lebih Baik dari Sri Mulyani

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13095923191284728523

Menjelang pemilu 2014, suara suara calon presiden sudah mengemuka. Salah satu yang di sebut adalah Sri Mulyani. Mantan Menteri Keuangan yang mengundurkan diri atau dikondisikan begitu dengan alasan menerima jabatan di Bank Dunia. Sri Mulyani adalah ekonom dari Universitas Indonesia. Seorang akademisi cemerlang bergelar Doktor lulusan universitas amerika juga. Sebagai menteri, Sri Mulyani juga sempat di nobatkan sebagai menteri keuangan terbaik dan salah satu wanita berpengaruh di asia. Sebuah modal intelektual yang cukup untuk maju sebagai calon presiden. Apalagi track record juga terkenal bersih, berani dan tegas. Apa ada yang kurang coba dari beliau ini? Pengganti beliau adalah  Agus Martowardojo yang sebelumnya Presiden Direktur Bank Mandiri. Dibanding Sri Mulyani, Agus Marto kalah mentereng dalam hal pendidikan. Walaupun sama sama dari Universitas Indonesia, Sri Mulyani sekolah sampai Doktor. Sedang Agus Marto tidak setinggi itu. Data yang saya dapat, Agus Marto hanya sampai strata 1 dan beberapa kursus tingkat lanjut dari beberapa institusi luar negeri. Tetapi karir beliau sangat cepat. Dikalangan swasta dan bankers Agus Marto adalah orang yang sangat di hormat dan di segani dan mempunyai reputasi yang sangat baik. Agus Marto naik bukan karena politik tetapi karena kemampuan. Beberapa tahun yang lalu, saya pernah membaca tulisan dari Dahlan Iskan. Beliau mengisahkan tentang perubahan etika di Bank Mandiri. Sebelum ada Agus Marto sering perusahaan Jawa Pos memberi "layanan" dari oknum bank apabila mendapat kredit. Balas budi mungkin istilahnya. Tetapi saat di jaman Agus Marto, selain menolak pemberian apapun, bahkan sekedar souvenir ucapan terima kasih pun mereka tidak mau. Saya tidak tahu apakah ini karena yang memberi adalah sebuah perusahaan koran, sehingga takut di beritakan. Karena saya sempat dengar dari kenalan kalau tetap ada yang minta "balas budi". Setahu saya memang bank mandiri tidak separah bank plat merah yang lain. Yang masih gampang di mark up kreditnya dengan jaminan bodong. Fee sekitar 3 sampai 6 %. Bahkan kalau lewat calo bisa 10%. Untuk pengusaha jujur, ini jelas berat. Wong mikir bunga aja udah berat kok masih di potong fee. Untuk pengusaha hitam, ini adalah PELUANG!! Jaminan 1 milyar, hutang 3 milyar. Nyicil beberapa kali terus "hilang". Selain tulisan Dahlan Iskan, saya juga pernah mendengar langsung dari beberapa kalangan bank tentang kehebatan service bank mandiri. Bahkan mereka belajar langsung dengan cara membuka account tabungan sendiri. Kemudian mereka melihat bagaimana sistem dan personal bank mandiri bekerja dan melayani mereka. Bayangkan kalau bank kondang yang terkenal dengan antriannya aja sampai mau belajar dari bank mandiri ini. Tentu ini pengakuan untuk seorang Agus Marto dalam mengelola bank paling jumbo di Indonesia ini. Bahkan karena sudah meniti karir yang lama di swasta, Agus marto sudah menjiwai apa itu efisiensi, customer service, persaingan, penataan dan pengembangan organisasi, birokrasi, pengawasan ketat sistem dan pegawai, dan standar moral etika tertinggi karena bekerja di bank. Bank adalah bisnis kepercayaan. Dan yang terpenting belajar tentang  kepemimpinan secara berjenjang. Bagaimana perbandingan keduanya?. Menurut saya Agus Marto lebih baik. Ini alasannya. Pertama mengenai keberanian. Agus Marto juga sangat berani. Dulu Sri Mulyani melawan hanya dengan sebuah kelompok usaha dalam kasus permohonan suspensi perdagangan bursa. Sekarang Agus Marto selain melawan kelompok usaha itu, juga melawan DPR dalam kasus Newmont. Kedua mengenai kepemimpinan. Latar belakang Sri Mulyani adalah akademisi dan lembaga lembaga pemerintah. Dimana dinamika pekerjaannya tidak secepat, seefisien, dan serumit swasta. Jangan mengira kalau mengurus negara pasti lebih rumit dan berat. Menurut saya tidak. Politiknya yang rumit mungkin. Kalau memang bekerja ngurus negara berat dan rumit, kenapa pegawai negeri sipil lebih banyak nganggur dan kerja dengan jam pendek di banding swasta?. Selain itu dengan pengalaman Agus Marto di swasta, pengawasan kerja birokrat akan lebih baik. Yang nakal nakal akan gampang ketahuan karena swasta itu kenyang pengalaman kayak ini. Sri Mulyani jujur, Agus Marto juga. Cuman kalau menghadapi orang yang ga jujur kayak si Gayus, Agus Marto menurut saya lebih baik. Kita ingat kasus bank Century? Hanya JK yang tau ini perampokan! Para akademisi seperti Budiono dan Sri Mulyani selain tidak tahu juga tidak berani ketika di suruh menangkap. Hanya swasta yang tahu dan berani. Kita lihat saja bagaimana kerja Agus Marto di pajak dan Bea Cukai yang dirjennya masih muda ini. Kalau kinerja direktorat yang biasanya merugikan negara secara paus(kalau kakap kan masih kecil) ini baik, maka emang Agus Marto ini sangat pantas maju jadi calon presiden. Mengenai Direktorat Pajak dan Bea cukai ini saya memohon Agus Marto lebih perhatian. Potensi pemasukan dari pajak penghasilan dan Pajak ekspor Impor sangat besar. Inilah yang digarong besar besaran secara tidak langsung. Bagaimana caranya? banyak dari kita mestinya sudah tahu. Tetapi saya akan menulis sedikit. Di Direktorat Pajak, modus paling umum adalah Wajib pajak mengecilkan jumlah pajak yang harus dibayar. Dan memberi imbalan kepada oknum pajak kalau hal ini dipermasalahkan atau di periksa. Belum mengenai banding pajak dan restitusi pajak. Di Direktorat Bea Cukai juga modusnya mirip. Pajak yang mestinya dibayar ke negara sebagai pajak, terutama pajak impor, di bayar kecil dan para importer atau agennya main mata dengan oknum bea cukai. Kerugian negara secara tidak langsung akibat praktek praktek ini sangat mangerikan. Belum kasus di pengadilan banding pajak yang pernah saya baca dari tulisan Indra J. Piliang juga ratusan trilyun uang negara yang dirampok pertahunnya!. Karena itulah saya sangat berharap presiden mendatang dari kalangan swasta. Bukan hanya agar seluruh rakyat sejahtera seperti mereka, tapi juga supaya bisa menghadapi para bandit garong di negara ini. Hanya JK yang dari swasta yang tahu Bank Century di rampok Robert Tantular hanya dari penjelasan Akademisi Budiono dan Sri Mulyani. Sedangkan mereka yang berhubungan dengan Bank Century malah tidak tahu adanya pidana dan penggelapan ini. Berilah kesempatan kepada swasta mengelola negara. Jangan percaya swasta akan KKN. Mereka sudah kaya dan terhormat. Tidak akan mereka KKN. Politisi dan Birokrat itulah yang biasa KKN. Dan calon kuat saya dari kalangan swasta selain Dahlan Iskan adalah AGUS DERMAWAN WINTARTO MARTOWARDOJO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline