Lihat ke Halaman Asli

Reny Setiyowati

Mahasiswa/Universitas Islam Negeri Walisongo Kota Semarang

Seremoni Penyerahan KKN-MIT Tematik Ke-18, LP2M: Mahasiswa Wajib Taat Adat Istiadat Lokal dan Adaptasi Masyarakat

Diperbarui: 4 Juli 2024   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fotografer: Dewi Indah Lestari

Gemuh, Kendal. Kamis, 04 Juli 2024 -- Program Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) Ke -- 18 resmi dimulai dengan seremoni penyerahan yang diselenggarakan di Kantor Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal. Seremoni penyerahan ini dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB dengan dihadiri oleh para mahasiswa peserta KKN, pembimbing lapangan (dosen dan petugas LP2M Universitas Islam Negeri Walisongo Kota Semarang), Kepala Desa, dan petinggi Kantor Kecamatan Gemuh

Pada penyerahan ini LP2M menetapkan sebanyak 240 mahasiswa peserta KKN yang tersebar di 16 desa Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal. Seremoni penyerahan ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi dari seluruh peserta KKN MIT Ke-18 dalam melaksanakan program-program pengabdian kepada masyarakat desa selama 45 hari ke depan. Dalam laporan badan pelaksana KKN MIT Ke-18 disampaikan oleh Bapak Dr. H. Abdul Sattar, M.Ag menghimbau kepada pihak desa agar membimbing dan mengarahkan mahasiswa. Beliau juga mengingatkan kepada mahasiswa agar selalu berpegang teguh pada prinsip "Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung".

Selain itu perwakilan pihak LP2M tersebut juga mewajibkan kepada mahasiswa untuk tetap bersinergi bersama masyarakat dan beradaptasi dengan adat istiadat setempat. Hal ini ditekankan oleh Dr. H. Abdul Sattar, M.Ag karena masyarakat Gemuh di 16 desanya sendiri memiliki karakteristik yang hampir sama, sehingga walaupun adat dan istiadatnya dikatakan tak jauh berbeda dengan daerah lain, namun berbaur dengan masyarakat merupakan salah satu kunci sukses terselenggaranya program kerja KKN. 

Acara penyerahan ini berlangsung dengan khidmat serta diakhiri dengan doa bersama untuk kelancaran sekaligus kemudahan berjalannya program KKN MIT Ke-18. Setiap mahasiswa juga mengemban spirit dan tekad yang sama untuk mengaplikasikan paradigma Unity of Science sebagai prinsip kesatuan ilmu Kampus Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, sehingga diharapkan dapat menciptakan masyarakat Gemuh yang madani, relijius, dan dapat dihandalkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline