Sebelumnya, aku tak pernah berpikir akan hal ini. Aku selalu berusaha terbang setinggi mungkin. Tanpa ku sadari aku melewatkan satu hal. Aku melewatkan hal yang seharusnya aku pelajari sejak dulu. Aku dengan segala kebodohan ku telah mengabaikannya.
Jatuh adalah mimpi buruk buatku, tanpa kusadari diriku menyentuh tanah. Setelah sekian lama aku berusaha terbang meraih langit. Namun jatuh seakan memberiku sebuah tamparan. Aku belum cukup pantas menyentuhnya, aku belum cukup berani menghadapi konsekuensinya.
Sekali lagi aku terhempas, mebuatku semakin sadar akan satu hal. Aku harus banyak belajar darinya. Aku tau jatuh memang dihindari banyak orang. Selain sakit, kesan amarah juga terdapat dibaliknya.
Jatuh membuat ku berpikir ulang, bahwa semua usaha yang ku lakukan akan sia-sia jika tidak ku yakini. Segala usahaku akan sia-sia jika tidak adanya persiapan untuk keduanya.
Aku begitu picik memahami dunia ini, begitu sempit untuk mengerti bahwa dimana ada langit untuk impian dan terbang, maka disitu ada tanah yang siap menerima jika jatuh.
Jatuh memberiku banyak pelajaran, pelajaran untuk tumbuh. Belajar bangkit dari keterpurukan, belajar menerima kenyataan dengan usaha yang lebih keras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H