Lihat ke Halaman Asli

Renny Kamuri

perawat/dinas kesehatan kabupaten sumba barat daya

Situasi Terkini Malaria dan Kebijakan Strategi Eliminasi Malaria di Kabupaten Sumba Barat Daya

Diperbarui: 23 Agustus 2023   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

SITUASI TERKINI MALARIA DAN KEBIJAKAN STRATEGI ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA-NUSA TENGGARA TIMUR

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp. Terdapat tiga faktor yang berperan dalam penyebaran malaria yaitu parasit, inang dan lingkungan.

Peningkatan kejadian malaria disebabkan adanya kontak manusia dengan nyamuk malaria dan didukung oleh kondisi lingkungan yang kurang baik serta pola hidup masyarakat di desa yang curah hujannya tinggi dan menjadi daerah endemis tinggi malaria.

Kabupaten Sumba Barat Daya masih endemis tinggi malaria sampai tahun 2022 dengan desa endemis sangat tinggi 11 desa dengan kasus malaria per bulan januari sampai dengan bulan mei tahun 2023 adalah 1356 kasus dengan Positifity Rate 2.92%,ABER 11.90%,API 3.47%

Strategi dan upaya Intervensi Spesifik Eliminasi malaria yang di lakukan oleh pihak terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan kabupaten Sumba Barat Daya bekerja sama dengan Unicef di kabupaten Sumba Barat Daya adalah menurunkan jumlah kasus secepat mungkin dengan sasaran 11 desa endemis tinggi API> 5%. dan

Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah kampanye kelambu massal yang efektif > 90%, Penemuan aktif kasus yang masif dengan pemeriksaan suspek melalui kader terlatih,pemeriksaan kontak serumah, Penguatan diagnosis dini dan pengobatan tepat sesuai standar, Skrining malaria pada semua ibu hamil ANC K1 dan pembagian kelambu rutin, Skrining malaria MTBS dan balita sakit, Promosi KIE dan pemberdayaan Masyarakat yang intensif, peningkatan partisipasi lintas pemerintah atau lintas sektor.

Gerakan sapu plasmodium harus di implementasikan oleh semua pihak (kepala puskesmas,camat dan kepala desa), memaksimalkan peran POKJA gerakan sapu palsmodium yang telah terbentuk dan pendampingan  terhadap dukungan dana desa untuk program malaria di Sumba Barat Daya serta membutuhkan komitmen bersama lintas sektor untuk meningkatkan pencairan kasus aktif ,terintegrasi dan merata di semua desa.tingkat kejadian malaria.

Target percepatan menuju Eliminasi Malaria di Nusa Tenggara Timur tahun 2028 sesuai PERGUB NTT no.124 tahun 2022 kabupaten Sumba Barat Daya ditargetkan eliminasi pada tahun 2026

Sumber :

  • Pengelolah malaria kabupaten Sumba Barat daya
  • Dinas Kesehatan kabupaten Sumba Barat Daya
  • Konsultan Malaria Pulau Sumba



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline