Lihat ke Halaman Asli

Renny Angraeny

Mahasiswi Telkom University

Pesona Budaya dalam Busana Adat Pengantin Cirebon

Diperbarui: 12 November 2023   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pakaian Adat Pengantin Cirebon, Museum Sribaduga

Pakaian adat pengantin Cirebon mencerminkan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia, khususnya di wilayah Cirebon. Setiap elemen busana ini memiliki makna mendalam dan warisan sejarah yang kaya. Busana berwarna hijau yang divariasi dengan kuning melambangkan kesuburan dan kebesaran. Pengantin pria mengenakan mahkota Drawarawati berbentuk mahkota Prabu Kresna. Kain yang dikenakan oleh kedua pengantin bermotif Singa Barong. Khusus di lingkungan Keraton Cirebon, setelah sungkem diteruskan dengan upacara Pug-pugan yaitu penaburan serpihan rumbia yang telah lapuk diatas kepala pengantin oleh orangtua pengantin perempuan sebagai simbol kekeluargaan dan harapan perkawinannya langgeng. Selain itu dalam acara mandi tawandari (siraman) untuk membersihkan jasmani dan rohani, peralatan yang digunakan seperti pasu wadah air kembang, gayung, kendi wadah air wudhu dan ayakan. 

Pakaian adat pengantin Cirebon memiliki akar sejarah yang panjang, mencerminkan perpaduan budaya dari berbagai etnis yang tinggal di wilayah Cirebon. Awalnya, pakaian adat Cirebon mencerminkan kekayaan dan status sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, pakaian adat ini mengalami transformasi, menciptakan gaya yang unik dan mempesona. Setiap elemen pakaian adat Cirebon memiliki makna simbolis yang mendalam. Warna-warna yang dipilih seringkali melambangkan keberuntungan, keharmonisan, dan keberlanjutan hidup. Hiasan-hiasan seperti payet dan sulaman emas mencerminkan kemewahan dan keindahan dalam pernikahan. Setiap detail pakaian memberikan kontribusi untuk menciptakan narasi kaya akan nilai dan tradisi.

1. Baju Pengantin Wanita (Payet Kembang Bokor)

Pakaian pengantin wanita Cirebon umumnya disebut “Payet Kembang Bokor.” Busana ini memukau dengan warna-warna cerah dan detail payet yang rumit. Payet tersebut membentuk motif bunga yang khas, menciptakan tampilan elegan dan anggun.

2. Dhodot Pengantin Pria

Pria yang akan menikah mengenakan dhodot, sebuah busana tradisional pria Jawa. Dhodot pengantin Cirebon seringkali memiliki warna-warna yang serasi dengan busana pengantin wanita. Kombinasi warna ini melambangkan kesatuan dan keharmonisan dalam pernikahan.

3. Aksesoris Berlian dan Songket

Pengantin Cirebon kerap menghiasi diri dengan aksesoris berlian dan songket. Berlian melambangkan kemewahan dan keabadian, sementara songket memberikan sentuhan tradisional dan elegan pada busana pengantin.

4. Sirwal dan Blangkon

Pria sering mengenakan sirwal, jenis celana longgar yang memberikan kenyamanan saat bergerak. Selain itu, blangkon, topi tradisional Jawa, melengkapi penampilan pria pengantin Cirebon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline