Lihat ke Halaman Asli

Rena Widyawinata

Health Tech SEO Editor | Novel Editor & Proofreader

Kenapa Vaksin Sudah Gencar, tapi Angka Covid-19 Makin Naik?

Diperbarui: 28 Juni 2021   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi vaksinasi covid-19. Sumber: Getty Images via Kompas.com

Beberapa hari ke belakang, angka Covid-19 di Indonesia kembali naik. Bahkan, pada Kamis lalu (24/6) sebanyak 20 ribu kasus baru tercatat. Sebuah rekor baru. Katanya, ini karena varian Delta, yang setipe dengan di India, sudah mulai tersebar di udara Indonesia.

Yang mungkin membingungkan bagi beberapa orang, vaksinasi massal sudah ada di mana-mana. Tapi, bukannya berkurang, kok, Covid-19 malah makin naik? 

Gelombang satu saja kemarin belum usai, gelombang dua, kok, sudah datang saja?

Alasan bisa tetap terinfeksi Covid-19 meski sudah vaksin

Beberapa orang mungkin tahu bahwa vaksin nggak menjamin kita akan aman dari Covid-19 100%.

Tapi, nggak sedikit juga yang menanggapi dengan,

Lho, kalau gitu ngapain vaksin?

Atau,

Kan udah vaksin, nggak pakai masker nggak apa-apa!

Sistem kekebalan tubuh baru terbentuk, setidaknya, 2 minggu setelah vaksin. Dan, kekebalan tubuh kita baru benar-benar mencapai klaim setiap vaksin, setelah mendapatkan 2 dosis lengkap. 

Itu pun nggak langsung pada hari kita mendapatkan dosis kedua. Tetap butuh waktu sampai akhirnya benar-benar terbentuk. Dan, ada buanyak faktor yang membuat vaksin mungkin saja nggak terbentuk sesuai klaim.

Itu sebabnya, sudah vaksin nggak lantas membuat kita bisa nggak menaati protokol kesehatan, jalan ke sana kemari tanpa masker di tengah keramaian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline