Lihat ke Halaman Asli

Rena Widyawinata

Health Tech SEO Editor | Novel Editor & Proofreader

Kursi untuk Tidur

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Diskusi singkat yang sempat diadakan oleh keluarga saya semalam membuat saya sedikit tersentak. Mahalnya kursi DPR yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan membuat saya juga ingin berkomentar. Meskipun komentar yang saya kemukakan kadang suka salah kaprah, hanya saja untuk masalah kursi yang mencapai Rp 24 juta perkursi kok rasanya terlalu berlebihan.

Kursi Rp 24 juta rupiah ini merupakan kursi buatan Jerman yang dipercaya untuk ”menampung” para anggota dewan. Yang menjadi permasalahan, mengapa harus sampai Rp 24 juta? Mengapa harus buatan Jerman? Apakah orang Indonesia tidak mampu membuat kursi?

Kursi ini, rasa-rasanya membuat para pengrajin lokal semakin mati gaya. Bukannya di support untuk semakin berkarya malah justru dihambat dengan kehadiran kursi tersebut. Saya rasa banyak para anak bangsa yang bisa membuat kursi untuk DPR dengan harga yang lebih murah dan kualitas baik.

Kursi anggota DPR yang buatan Jerman itu rasanya terlalu mahal dan terlalu sayang jika hanya untuk diduduki saja. Lagipula apakah tidak ada kursi yang lebih murah? Toh, banyak kursi yang lebih murah dan tingkat kenyamanannya sama saja dengan ”si 24 juta” tersebut.

Untuk apa sih kursi yang terlalu nyaman? Jika hanya demi kenyamanan untuk menunjang kinerja, itu alasan klise. Faktanya yang sudah-sudah saat rapat berlangsung, banyak para anggota DPR yang justru tertidur bukan mengikuti rapat.

Lalu kenapa kursi yang ini sampai 24 juta? Semoga saja bukan untuk tidur yang lebih nyaman melainkan untuk suasana kerja yang lebih kondusif




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline