Lihat ke Halaman Asli

Pendapat Orang Awam tentang Ransomware WannaCry

Diperbarui: 16 Mei 2017   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendapat Orang Awam Tentang Ransomware WannaCry

Beberapa hari ini Indonesia bahkan beberapa negara di dunia di sibukan dengan Ransomware WannaCry. Apa sih Ransomware WannaCry?

Saya sebenarnya tidak mengerti masalah- masalah seperti ini. Tapi dengan mengikuti beberapa pemberitaan beberapa waktu ini, saya bisa mengambil sedikit kesimpulan apa itu Ransomware WannaCry ini. Dia seperti virus yang sangat berbahaya yang menyerang komputer yang tersambung jaringan internet melalui media LAN.

Virus? Apa bahayanya dia dibanding virus yang selama ini sudah ada? Ransomware WannaCry bukan virus yang bisa disepelekan. Karena ketika dia sudah masuk kedalam jaringan LAN yang tersambung ke komputer, seluruh data didalam komputer tidak akan lagi bisa di akses. Semua data terkunci. Instal ulang? Ini bukan masalah Sistem Operasi, ini masalah data.

Seperti kita tahu Ransomware WannaCry menjadi perbincangan hangat beberapa hari ini, tranding topic di Google Trends, ketika dia berhasil menyerang beberapa fasilitas umum di Negara tetangga. Tidak tanggung- tanggung, Rumah Sakit menjadi sasaran mereka. Bayangkan apa yang terjadi jika fasilitas umum seperti rumah sakit seluruh data- datanya di bekukan oleh Ransomware WannaCry ini. Siapa yang sakit ya tadi? Kamu udah daftar belum ya? Kamu udah bayar tagihan operasi? Masa sih?

Tidak hanya di negara tetangga, Ransomware WannaCry ditakutkan sudah mulai masuk ke Indonesia. Inilah yang beberapa waktu terakhir menjadi pemberitaan hangat di media sosial. Terlebih saat ini kita sedang bersantai ria menikmati long weekend.

“Justeru kekhawatirannya karena ini long weekend, pada tidak sadar sudah terinfeksi dan ketika Senin pada aktif, jadi bencana yang meluas,” kata M. Salahudin yang merupakan Ketua Indonesia Security Incident Response Team in Internet Infrastructure (id-SIRTII), yang dilansir KompasTekno, Sabtu (13/5/17), kemarin.

Bayangkan apa yang terjadi jika tiba- tiba, besok, pukul 9 pagi saat jam kantor dimulai dan para karyawan menyalakan komputer dan Ransomware WannaCry ternyata terbukti menyebar. Kantor- kantor pelayanan jasa, kantor pemerintahan, pasar, bahkan mungkin Marketplace dan server transportasi online seperti Ojek Online dan Taksi Online, yang merupakan tempat dimana banyak orang  menggantungkan hidupnya, lumpuh.

Permasalahanannya tidak berhenti disana. Karena setelah data pada komputer terkunci oleh virus Ransomware WannaCry ini, pemilik virus ini mengirimkan pesan kepada pemilik komputer untuk mentransfer sejumlah uang kepada mereka agar komputer yang terserang Ransomware WannaCry ini di bebaskan. Hanya saja, mereka tidak meminta uang yang ada di kantong kita. Tapi uang digital atau Bitcoin.

Ada satu hal yang mengganggu pikiran saya yang awam ini ketika pemberitaan menyebutkan pemilik Ransomware WannaCry ini meminta tebusan sejumlah Bitcoin agar komputer kita terbebas dari Ransomware WannaCry. Ini bisa jadi perang ekonomi.

Bayangkan jika besok benar Ransomware WannaCry berhasil menyebar. Orang- orang akan panik karena data yang mereka perlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka tersita olehnya. Lalu mereka mulai berbondong- bondong menukarkan uang yang ada didalam dompet dengan uang Bitcoin untuk menebus data yang ditahan Ransomware WannaCry ini. Semakin besar skala penyebaran, semakin banyak orang menghabiskan uang tunai untuk membeli uang digital, semakin sedikit jumlah uang tunai dan lalu kita harus membeli mie instan di warung sebelah pakai Bitcoin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline